> >

Rusia Perkirakan Kontrak Pengiriman Jet Canggih Su-35 ke Indonesia Tetap Terlaksana

Kompas dunia | 21 Oktober 2024, 10:43 WIB
Jet tempur canggih Rusia Su-35. (Sumber: Anna Zvereva)

MOSKOW, KOMPAS TV - Rusia berasumsi kontrak pengiriman pesawat tempur Su-35 ke Indonesia akan tetap dilaksanakan meskipun Jakarta membekukannya, demikian disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, seperti diwartakan TASS, Sabtu 19 Oktober 2024.

“Kontrak ini belum dibatalkan atau dihentikan, hanya dibekukan. Kami berasumsi cepat atau lambat akan terlaksana. Kapan dan bagaimana, ini menjadi pertanyaan bagi pemerintahan baru Indonesia, yang akan mengambil keputusan. Sejauh yang kami pahami, masih ada minat terhadap peralatan penerbangan Rusia," ujar Tolchenov.

Duta besar tersebut juga mencatat "tidak ada penjelasan yang jelas" terkait alasan pembekuan kontrak, tetapi kemungkinan hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam perhitungan.

Pada tahun 2014, Rusia menawarkan pesawat Su-35 dalam kompetisi pengganti Northrop F-5E untuk Indonesia. 

Pada tahun 2015, Su-35 terpilih berdasarkan familiaritas Angkatan Udara Indonesia dengan Su-27SK dan Su-30MK2; pesaing lainnya termasuk Eurofighter Typhoon, Dassault Rafale, F-16, dan Saab JAS 39 Gripen. 

Kontrak untuk 11 pesawat ditandatangani pada Februari 2018, di mana setengah dari harga sebesar US$1,14 miliar akan dibayar dengan komoditas. Dua pesawat pertama diharapkan dapat diserahkan pada bulan Oktober.

Namun, hingga Mei 2024, belum ada pesawat yang diserahkan. Pada Maret 2020, Bloomberg melaporkan bahwa pembelian tersebut dibatalkan karena tekanan dari Amerika Serikat; Indonesia dan Rusia membantah adanya pembatalan tersebut. 

Pada Desember 2021, Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia, Marsekal Udara Fadjar Prasetyo, menyatakan bahwa pembelian tersebut akan dibatalkan karena alasan anggaran.

Pada Juni 2023, Kementerian Pertahanan Indonesia melaporkan bahwa pembelian terhambat oleh ancaman sanksi dari Amerika Serikat melalui CAATSA dan OFAC. 

Namun, pada Mei 2024, Jose Tavares, Duta Besar Indonesia untuk Rusia, menyatakan bahwa kontrak tersebut tetap berlaku. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : TASS


TERBARU