Politik Luar Negeri Prabowo: Seribu Kawan Terlalu Sedikit, Satu Lawan Terlalu Banyak
Kompas dunia | 20 Oktober 2024, 20:51 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan pemerintahannya akan menganut prinsip politik luar negeri bebas aktif selama menjabat lima tahun ke depan. Prabowo mengaku ingin Indonesia bersahabat dengan semua negara.
Prabowo Subianto resmi menjadi Presiden Republik Indonesia usai dilantik dalam sidang paripurna MPR di Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Prabowo akan menjabat selama periode 2024-2029 bersama anak Joko Widodo yang menjadi wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
"Saudara-saudara sekalian, dalam menghadapi dunia internasional, Indonesia memilih jalan bebas aktif, non-blok, non-aligned," kata Prabowo dalam pidatonya.
"Kita tidak mau ikut pakta-pakta militer mana pun, kita memilih jalan bersahabat dengan semua negara."
Baca Juga: Politikus PAN Pastikan Prabowo Umumkan Menteri dan Wamen Malam Ini
Eks Menteri Pertahanan RI itu mengaku ingin Indonesia menjadi "tetangga yang baik di kawasan". Prabowo ingin membuat sebuah pemerintahan yang bersahabat dan tidak memiliki lawan di arena internasional.
"Sudah berkali-kali saya canangkan, Indonesia akan menjalankan politik luar negeri sebagai negara yang ingin menjadi tetangga yang baik. We want to be the good neighbour. Kita ingin menganut filosofi kuno, 'seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,'" katanya.
Prabowo sendiri telah menunjukkan gestur yang menghormati negara sahabat selama upacara pelantikan pada Minggu (20/10). Prabowo terpantau menyambut langsung pimpinan atau perwakilan negara sahabat yang hadir di upacara pelantikan.
Usai disumpah, Prabowo pun menyambut sejumlah tamu kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta. Tamu yang disambut Prabowo di antaranya adalah Deputi Perdana Menteri Australia Richard Marles, Menteri Luar Negeri Inggris Raya David Lammy, Deputi Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai, Wakil Presiden Laos Pany Yathoutou, hingga Wakil Presiden China Han Zheng.
Baca Juga: Xi Jinping Telepon dan Beri Selamat ke Prabowo: Mari Bangun Masa Depan Bersama China dan Indonesia
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV