> >

Maskapai India Diserang Hoaks Ancaman Bom, Sejumlah Penerbangan Alami Penundaan dan Pengalihan

Kompas dunia | 16 Oktober 2024, 14:52 WIB
Pesawat Air India terparkir di bandara internasinal Indira Gandhi, New Delhi. (Sumber: AP Photo/Manish Swarup)

NEW DELHI, KOMPAS.TV — Setidaknya 10 penerbangan dari berbagai maskapai India dilaporkan menerima hoaks ancaman bom dalam 48 jam terakhir. Insiden ini menyebabkan beberapa penerbangan mengalami penundaan dan pengalihan, termasuk melibatkan jet tempur di Singapura. 

Kasus tersebut menambah daftar panjang ancaman serupa yang kerap menimpa penerbangan di India, meskipun motif dari lonjakan ancaman kali ini masih belum jelas.

Pada Selasa (15/10/2024), Angkatan Udara Singapura mengirimkan dua jet tempur untuk mengawal pesawat Air India Express yang sedang dalam perjalanan dari Madurai, India, ke Singapura. 

Pesawat tersebut menerima ancaman bom saat mendekati wilayah udara Singapura.

Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pesawat berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Changi.

"Begitu sampai di darat, pesawat diserahkan ke polisi bandara. Penyelidikan masih berlangsung," ucap Ng dikutip dari BBC.

Sebelumnya, pada hari yang sama, pesawat Air India yang terbang dari Delhi menuju Chicago harus dialihkan ke bandara Iqaluit di Kanada sebagai tindakan pencegahan setelah adanya laporan ancaman bom. 

Menurut keterangan dari Kepolisian Kanada, penyelidikan terkait ancaman tersebut masih berlangsung.

Ancaman bom palsu terhadap maskapai di India sebenarnya bukan hal baru. Namun, lonjakan signifikan dalam 48 jam terakhir memicu kekhawatiran. 

Pejabat Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil (DGCA) dan Biro Keamanan Penerbangan Sipil (BCAS) belum memberikan tanggapan resmi terkait penyebab lonjakan ancaman ini sejak Senin (14/10/2024).

Selain Air India, beberapa maskapai lain seperti IndiGo, SpiceJet, dan Akasa Air juga menjadi sasaran ancaman. 

Baca Juga: Politikus India Baba Siddique Ditembaki hingga Tewas, Diberondong 6 Tembakan

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU