> >

Konflik Myanmar Memanas, Kubu Pemberontak Kuasai Kota Penting di Jalur Perdagangan dengan China

Kompas dunia | 16 Oktober 2024, 08:47 WIB
Ta’ang National Liberation Army (TNLA) berhasil merebut basis militer terakhir di kota Hsipaw pada 13 Oktober, setelah berpekan-pekan pertempuran. (Sumber: Straits Times)

YANGON, KOMPAS.TV – Kelompok etnis bersenjata Myanmar kembali menguasai kota penting di sepanjang jalur strategis menuju China. Ini menjadi pukulan terbaru bagi junta militer yang semakin terdesak.

Negara Bagian Shan Utara terus dilanda pertempuran sejak musim panas, saat aliansi kelompok bersenjata etnis kembali melancarkan serangan terhadap militer Myanmar di sepanjang jalan raya menuju Provinsi Yunnan, China.

Ta’ang National Liberation Army (TNLA) berhasil merebut basis militer terakhir di Kota Hsipaw pada 13 Oktober, setelah berpekan-pekan pertempuran.

"Kami telah mengambil alih semua markas militer, dan tidak ada lagi tentara Myanmar di kota ini," ujar juru bicara TNLA, Lway Yay Oo, pada 14 Oktober. seperti laporan Straits Times, Selasa (15/10/2024). 

Kota Hsipaw biasanya dihuni sekitar 20.000 penduduk dan terletak di jalur utama dari Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, menuju perbatasan China. 

Jalur ini sangat strategis karena menghubungkan perdagangan bernilai ratusan juta dolar setiap tahunnya.

Seorang warga Hsipaw, yang enggan disebutkan namanya, mengonfirmasi bahwa para kombatan TNLA telah sepenuhnya menguasai kota pada 13 Oktober. 

"Tidak ada lagi pertempuran di dalam kota, namun kami khawatir akan serangan udara (militer) karena kami tidak tahu kapan itu akan terjadi," ungkapnya.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar yang Terpojok Tawarkan Perdamaian ke Kelompok Perlawanan, Langsung Ditolak

Meski penduduk setempat masih diizinkan keluar-masuk kota, banyak yang belum berani kembali ke rumah mereka. Hingga kini, junta militer belum memberikan komentar terkait situasi di Hsipaw, dan laporan dari wilayah tersebut sulit dikonfirmasi karena akses internet telah diputus.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU