> >

Dua Pria yang Tertembak dalam Percobaan Pembunuhan Donald Trump Sebut Secret Service Lalai

Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 20:25 WIB
Petugas Secret Service AS melindungi capres Donald Trump ketika terjadi peristiwa penembakan dalam acara kampanye di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)

BUTLER, KOMPAS.TV - Dua pria yang tertembak dalam percobaan pembunuhan Donald Trump pada Juli lalu mengatakan, Dinas Rahasia atau Secret Service Amerika Serikat (AS) telah lalai dalam melindungi mantan dan calon presiden (capres) AS tersebut.

Mereka juga mengatakan Secret Service gagal melindungi penonton yang hadir dalam kampanye Trump di Pennsylvania pada 13 Juli lalu, di mana peristiwa tersebut terjadi.

David Dutch, 57, mantan Marinir, dan James Copenhaver, 74, pensiunan manajer toko minuman keras, mengatakan kepada NBC News dalam wawancara eksklusif pada Senin (14/10/2024), mereka gembira bisa duduk di bangku penonton di belakang capres dari Partai Republik itu.

Namun kegembiraan itu seketika sirna saat terdengar suara tembakan dan mereka pun ikut tertembak.

Baca Juga: Donald Trump Kembali Kampanye di Tempatnya Hampir Tewas Tertembak, Begini Katanya

Selain mereka berdua, Corey Comperatore, 50, bahkan tewas dalam penembakan salah sasaran itu, ketika mencoba melindungi keluarganya. Sedangkan Trump terluka di bagian telinga.

Wawancara dengan dua pria Pennsylvania yang terluka parah itu menandai pernyataan publik pertama mereka sejak Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania, melepaskan tembakan pada Juli lalu. Ia kemudian ditembak mati oleh penembak jitu. 

"Rasanya seperti dipukul dengan palu godam tepat di dada," kata Dutch, yang bertugas di Desert Shield dan Desert Storm selama masa tugasnya bersama Marinir dari 1986 hingga 1992.

Ia mengatakan ia dapat melihat potongan-potongan tribune dan logam beterbangan di sekitarnya ketika penembakan berhenti. Dutch mengatakan ia masih marah karena seluruh situasi itu terjadi.

“Itu seharusnya tidak pernah terjadi," ujarnya kepada NBC News.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : The Associated Press


TERBARU