Ketegangan di Korea Meningkat, Korea Utara Ledakkan Sebagian Jalan Antar-Korea
Kompas dunia | 15 Oktober 2024, 13:14 WIBSEOUL, KOMPAS.TV — Korea Utara meledakkan jalan antar-Korea yang tidak lagi digunakan pada Selasa (15/10/2024). Sebelumnya, kedua negara saling mengancam akan menghancurkan di tengah meningkatnya permusuhan antara kedua Korea.
Pembongkaran jalan tersebut merupakan wujud dari meningkatnya kebencian Korea Utara terhadap pemerintah konservatif Korea Selatan. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahkan telah bersumpah untuk memutuskan hubungan dengan Korea Selatan dan mengabaikan tujuan untuk mencapai penyatuan Korea secara damai.
Para pengamat mengatakan bahwa Kim masih tidak mungkin melancarkan serangan pendahuluan berskala besar terhadap Korea Selatan, karena hal itu pasti akan mengundang pembalasan besar-besaran oleh pasukan Korea Selatan-AS yang lebih unggul.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan juga mengatakan militer Korea Selatan melepaskan tembakan di bagian selatan perbatasan sebagai balasan atas ledakan tersebut. Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian tentang penembakan tersebut.
Baca Juga: Zelenskyy Yakin Kim Jong-Un Kerahkan Tentara Korea Utara Bantu Putin di Perang Ukraina
Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya sedang meningkatkan kesiapan dan pengawasannya dengan berkoordinasi dengan Amerika Serikat.
Video yang disediakan oleh militer Korea Selatan menunjukkan kepulan asap putih dan abu-abu muncul dari ledakan di jalan dekat kota perbatasan Kaesong, dan Korea Utara mengirimkan truk dan ekskavator untuk membersihkan puing-puing. Video lain menunjukkan asap muncul dari jalan pesisir dekat perbatasan timur Korea.
Korea Utara memiliki sejarah menggelar acara yang direncanakan untuk menghancurkan fasilitas di wilayahnya sebagai pesan politik.
Pada tahun 2020, Korea Utara meledakkan gedung kantor penghubung kosong yang dibangun Korea Selatan di sebelah utara perbatasan sebagai balasan atas kampanye selebaran warga sipil Korea Selatan.
Pada tahun 2018, Korea Utara menghancurkan terowongan di lokasi uji coba nuklirnya pada awal diplomasi nuklir dengan AS. Pada tahun 2008, Korea Utara meledakkan menara pendingin di kompleks nuklir utamanya ketika negosiasi pelucutan senjata untuk bantuan sebelumnya dengan AS dan negara-negara lain masih berlangsung.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Associated Press