> >

Satu Tahun Genosida Gaza: Kehancuran Total Kehidupan akibat Serangan Brutal Israel

Kompas dunia | 10 Oktober 2024, 10:59 WIB
Seorang anak Palestina menyaksikan dampak serangan Israel terhadap sekolah milik PBB yang menewaskan puluhan orang di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza, Kamis, 6 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)

GAZA, KOMPAS TV - Perang brutal Israel di Gaza selama setahun terakhir telah membunuh puluhan ribu warga sipil, menghancurkan infrastruktur penting, menghabisi nyawa tenaga kesehatan, serta meratakan rumah, sekolah, dan seluruh lingkungan.

Setidaknya 87.000 rumah di Gaza telah hancur total, sementara kerusakan pada infrastruktur vital diperkirakan mencapai $18,5 miliar atau 290 triliun rupiah. Akibatnya, setidaknya 1,9 juta warga Gaza terpaksa mengungsi di dalam negeri.

Sebanyak 456 sekolah, universitas, dan gedung pendidikan lainnya menjadi sasaran serangan Israel, sementara 32 rumah sakit dan 115 ambulans juga turut menjadi korban.

Baca Juga: Satu Tahun Genosida di Gaza: 11 Pembantaian Massal Warga oleh Israel yang Dicatat Sejarah Dunia

Foto kamp pengungsian Jabalia di Jalur Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, usai dibom Israel, Rabu (1/11/2023). (Sumber: Hatem Moussa/Associated Press)

Pemusnahan Dunia Pendidikan: Menghancurkan Masa Depan Generasi Gaza

Serangan udara Israel secara brutal telah menghancurkan lembaga-lembaga pendidikan di Gaza. 

Menurut laporan dari ABC News, setidaknya 354 orang tewas dalam serangan yang menargetkan gedung sekolah yang dijadikan tempat pengungsian antara Juni hingga September tahun ini.

Lebih dari 718.000 siswa di Gaza terpaksa berhenti bersekolah akibat perang ini. Kementerian Pendidikan Gaza melaporkan bahwa hingga 27 Agustus, lebih dari 10.888 anak sekolah telah tewas, bersama 529 guru dan staf administrasi. Selain itu, sebanyak 17.224 anak dan 3.686 guru terluka akibat serangan ini.

Di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, anak-anak juga menghadapi hambatan serupa. 

Menurut laporan UNICEF, meningkatnya kekerasan dan pembatasan pergerakan sejak Oktober 2023 menambah tantangan bagi 782.000 siswa di wilayah tersebut. Data dari Kementerian Pendidikan menunjukkan bahwa 8% hingga 20% sekolah di Tepi Barat telah ditutup sejak saat itu.

Lebih mengkhawatirkan lagi, setidaknya 45.000 anak berusia enam tahun di Gaza tidak bisa memulai tahun pertama pendidikan mereka. 

Anak-anak ini bergabung dengan 625.000 siswa lain yang telah kehilangan satu tahun penuh dan kini menghadapi risiko kehilangan tahun kedua pendidikan.

Baca Juga: Satu Tahun Genosida di Gaza: Dukungan Politik dan Militer AS serta Sekutunya Bagi Genosida di Gaza

Reruntuhan bekas kompleks bangunan di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza hasil serangan udara dan serangan darat pasukan Israel. Foto diambil pada 13 September 2024. (Sumber: Abdel Kareem Hana/Associated Press)

Ekosida: Penghancuran Lingkungan oleh Serangan Israel

Perang genosida yang dilancarkan Israel di Gaza tidak hanya menghancurkan kehidupan manusia, tetapi juga merusak lingkungan secara masif. Dalam hukum internasional, istilah "ekosida" merujuk pada kerusakan besar terhadap lingkungan yang membahayakan kehidupan makhluk hidup.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU