Macron Desak Hentikan Penjualan Senjata untuk Agresi di Gaza dan Lebanon, Barat Tetap Dukung Israel
Kompas dunia | 6 Oktober 2024, 07:33 WIBPARIS, KOMPAS TV - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, hari Sabtu (5/10/2024), menyatakan pengiriman senjata yang digunakan dalam konflik di Gaza harus dihentikan sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk menemukan solusi politik.
Menurut laporan tahunan ekspor senjata kementerian pertahanan Prancis, negara tersebut bukanlah penyedia senjata utama untuk Israel. Tahun lalu, Prancis hanya mengirimkan peralatan militer senilai 30 juta euro (Rp528 miliar) ke Israel.
“Saya rasa prioritas kita hari ini adalah kembali ke solusi politik, dan menghentikan penggunaan senjata yang digunakan untuk berperang di Gaza. Prancis tidak mengirimkan apapun,” ujar Macron dalam wawancara dengan radio France Inter, seperti laporan Straits Times Sabtu.
"Rakyat Lebanon tidak boleh menjadi korban berikutnya. Lebanon tidak boleh menjadi Gaza kedua," tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan saat Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, sedang melakukan kunjungan empat hari ke Timur Tengah, yang akan berakhir di Israel pada Senin mendatang. Paris berupaya berperan dalam membangkitkan kembali diplomasi di wilayah tersebut.
Baca Juga: Satu Tahun Genosida di Gaza dan Kegagalan Strategis Militer Israel
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Straits Times / Anadolu