> >

Pasukan Perdamaian PBB Putuskan Tetap di Perbatasan Lebanon Meski Ada Serangan Darat Israel

Kompas dunia | 4 Oktober 2024, 08:53 WIB
Anggota pasukan penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) tampak di wilayah Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dilihat dari Israel, Kamis (2/7/2023). (Sumber: AP Photo/Ariel Schalit)

NEW YORK, KOMPAS TV — Pasukan perdamaian PBB tetap berada di posisi mereka di perbatasan selatan Lebanon, meskipun Israel telah meminta untuk mengosongkan beberapa area sebelum melancarkan operasi daratnya terhadap militan Hizbullah, ungkap Kepala Perdamaian PBB, Jean-Pierre Lacroix, Kamis (3/10/2024). 

Lacroix menjelaskan komandan dan petugas penghubung dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon UNIFIL terus menjalin kontak dengan militer Israel dan Lebanon. 

Menurutnya, ini adalah langkah kunci untuk melindungi lebih dari 10.000 pasukan perdamaian PBB yang berada di wilayah tersebut. "UNIFIL satu-satunya saluran komunikasi antara kedua pihak," kata Lacroix kepada wartawan, "Pasukan perdamaian juga bekerja sama dengan mitra untuk melindungi populasi sipil."

UNIFIL dibentuk pada 1978 untuk mengawasi penarikan mundur pasukan Israel dari Lebanon Selatan setelah invasi Israel. 

Misi PBB ini kemudian diperluas setelah perang 2006 antara Israel dan Hizbullah, yang memungkinkan pasukan perdamaian dikerahkan di sepanjang perbatasan Israel.

Resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengakhiri perang tersebut menuntut semua kelompok bersenjata, termasuk Hizbullah, dilucuti dan tentara Lebanon dikerahkan ke seluruh wilayah hingga perbatasan Israel. Namun, setelah 17 tahun, kedua tuntutan tersebut belum terpenuhi.

Lacroix, yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian, menyebutkan bahwa UNIFIL sudah memprediksi adanya "operasi darat terbatas dan terarah" dan telah membahas secara mendalam apakah pasukan PBB harus tetap berada di sana atau tidak, dengan keputusan untuk tetap tinggal saat ini.

“Kami terus memantau situasi di lapangan terkait keselamatan dan keamanan pasukan perdamaian,” kata Lacroix, menambahkan bahwa rencana kontingensi telah disiapkan meskipun dia menolak membahasnya lebih lanjut.

Baca Juga: Korban Tewas Serangan Israel di Lebanon Capai 2.000 Orang, 127 di antaranya Anak-Anak

Asap mengepul menyusul pemboman Israel di Lebanon selatan seperti yang terlihat dari Israel utara, Kamis, 3 Oktober 2024. (Sumber: AP Photo)

Lacroix juga menegaskan Israel dan Hizbullah memiliki kewajiban untuk melindungi pasukan perdamaian PBB.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU