> >

Biaya Tinggi dan Kekurangan Staf, KLM Umumkan Pemangkasan Biaya

Kompas dunia | 4 Oktober 2024, 01:00 WIB
Foto ilustrasi. Pesawat KLM terparkir di Bandara Schiphol dekat Amsterdam, Belanda, pada 18 Januari 2018. (Sumber: Foto AP/Peter Dejong, Arsip)

DEN HAAG, KOMPAS.TV — Maskapai penerbangan Belanda KLM mengumumkan akan melakukan serangkaian pemangkasan biaya dan berbagai tindakan lain yang bertujuan untuk meningkatkan keuangan maskapai tersebut, Kamis (3/10/2024). 

Pandemi Covid-19 yang menyebabkan penghentian penerbangan pesawat di seluruh dunia, turut berkontribusi pada kesulitan yang dialami KLM saat ini.

CEO KLM Marjan Rintel mengatakan bahwa KLM bersama dengan banyak maskapai penerbangan lain tengah mengalami biaya tinggi dan kekurangan staf, serta peralatan. 

“Pesawat kami penuh, tetapi kapasitas kami masih belum kembali ke tingkat sebelum korona," ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Virgin Australia Airlines, Maskapai Internasional Pertama Pakai Sustainable Aviation Fuel Pertamina

Maskapai penerbangan Belanda tersebut yang merupakan bagian dari grup Air France-KLM mengalami kerugian sebesar 7,1 miliar euro (lebih dari Rp120 Triliun) pada tahun 2020 karena pandemi. 

Pandemi global telah menyebabkan penghentian penerbangan pesawat dan menghentikan rencana perjalanan di seluruh dunia, yang menyebabkan penurunan jumlah penumpang sebesar 67%.

KLM mengatakan paket tindakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan hasil operasinya sebesar 450 juta euro (sekitar Rp7,6 triliun) dalam jangka pendek. Rintel tidak mengungkapkan apakah perubahan tersebut akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja, tetapi mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk semaksimal mungkin melindungi pekerjaan di seluruh perusahaan. 

"Ini menyakitkan bagi setiap kolega KLM, tetapi itu perlu, dan harus dilakukan sekarang," kata Rintel dalam sebuah pernyataan. 

“Pemotongan biaya juga akan membantu membuka jalan bagi investasi dalam meremajakan armada KLM untuk membeli pesawat yang lebih senyap dan lebih hemat bahan bakar,” kata kepala keuangan Bas Brouns. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : The Associated Press


TERBARU