> >

Ancaman Putin Paling Menakutkan Bukan Ubah Doktrin Nuklir Rusia, tapi Hal Ini

Kompas dunia | 30 September 2024, 13:16 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sumber: AP Photo/Kremlin)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Ancaman Presiden Rusia Vladimir Putin yang paling menakutkan ternyata bukan ubah doktrin nuklir Rusia.

Namun, ternyata hal yang tak terlalu terlihat dan diperhatikan ini manjadi ancaman paling menakutkan.

Hal yang dimaksud adalah rencana militer Rusia mematikan pembangkit listrik tenaga nuklir yang tersisa di Ukraina dengan mengebomnya.

Baca Juga: Respons Mengerikan Iran usai Jenderalnya Ikut Tewas saat Nasrallah Dibunuh Israel

Adalah Kolumnis Bloomberg Marc Champion yang memandang hal tersebut menjadi ancaman paling menakutkan dari Putin.

Sebelumnya, rencana perubahan doktrin nuklir Rusia oleh Putin pekan lalu menjadi yang paling disorot.

Dalam perubahannya, Putin akan menganggap serangan konvensional dari negara non-nuklir yang didukung negara kekuatan nuklir akan dianggap sebagai serangan gabungan.

Dengan begitu, Putin bisa melakukan tindakan pencegahan dengan menggunakan senjata nuklir.

Rencana tersebut dilakukan sebagai peringatan terhadap Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara kekuatan nuklir yang mendukung Ukraina.

“Tetapi Rusia mengirimkan peringatan lain yang lebih masuk akal, namun kurang mendapat perhatian,” tulis Champion pada kolomnya di Bloomberg, Jumat (27/9/2024).

“Ironisnya, salah satunya datang melalui Presiden Ukraina Volodymyt Zelenskyy, ketika ia mengatakan bahwa badan intelijennya telah mengetahui bahwa militer Rusia berencana mematikan pembangkit listrik tenaga nuklir yang tersisa di Ukraina dengan mengebomnya, ini bisa saja terjadi,” ujarnya.

Serangan rudal Rusia sebelum musim dingin terhadap jaringan listrik Ukraina, telah berhasil menyebabkan puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka, ketimbang bertahan hidup di musim dingin tanpa pemanas.

Menurut Champion ada beberapa tindakan yang lebih kuat secara politik bisa dilakukan Putin untuk terus mendukung upaya perang di Kiev, selain menyebabkan gelombang pengungsi lain untuk melebihi jutaan orang yang lari di Ukraina pada 2022.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Bloomberg


TERBARU