> >

Respons Menlu Retno atas Pembunuhan Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah

Kompas dunia | 29 September 2024, 18:30 WIB
Menlu Retno (paling kanan) bersama Menlu Iran dan Malaysia pada Pertemuan Tingkat Menteri Komite GNB untuk Palestina, di Markas Besar PBB, New York, 26 September 2024 waktu New York.  (Sumber: Kemlu RI)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas akibat serangan udara Israel ke selatan Kota Beirut, Lebanon, pada Jumat (27/9/2024) lalu.

Menanggapi pembunuhan Nasrallah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi berharap apa yang dilakukan Israel di Lebanon dan Palestina yang meliputi Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza, tidak dianggap sebagai sesuatu yang normal.

"Saat kita lakukan stake out dengan beberapa Menteri Luar Negeri OKI, sudah kita sebutkan melalui juru bicara yakni Menlu Saudi dan Yordania, bahwa saat kita ada di gedung ini, di saat yang sama tensi dan konflik meningkat di Lebanon,” kata Retno kepada wartawan di New York, Amerika Serikat, Sabtu (28/9/2024).

Retno berada di New York untuk berpidato di Majelis Umum PBB. 

Dia juga menyoroti pesan yang disampaikan para delegasi selama Pekan Pertemuan Tingkat Tinggi di Sidang Majelis Umum PBB mengenai peringatan supaya Lebanon tidak menjadi Gaza baru.

Baca Juga: Menlu Retno Sindir Netanyahu di Sidang Umum PBB: Bagaimana Kita Percaya Israel Mendamba Perdamaian?

“Jangan sampai yang terjadi di Lebanon, Tepi Barat, dan Gaza menjadi sebuah kenormalan baru. Kita harus stop semuanya ini. Apa yang terjadi di Lebanon membuat kita semakin kuat untuk menyelesaikannya di gedung ini.”

“Bola ada di Dewan Kemanan PBB, terutama pemegang hak veto, mereka bisa menghasilkan keputusan yang menghentikan kekejaman Israel," lanjut Retno, dikutip dari Antara.

Saat berpidato di Majelis Umum PBB, Sabtu, Retno merespons pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di forum yang sama sehari sebelumnya atau Jumat (27/9/2024).

“Kemarin PM Netanyahu menyatakan, ‘Israel ingin damai…’, ‘Israel mendamba perdamaian’. Apa benar? Bagaimana mungkin kita akan percaya pernyataan itu?” kata Menlu RI.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU