> >

Ancaman Terbaru Netanyahu: Tiada Tempat di Iran atau Timur Tengah yang Tidak Bisa Dijangkau Israel

Kompas dunia | 29 September 2024, 13:55 WIB
Konferensi pers Netanyahu 28 September 2024. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, hari Sabtu, 28 September 2024, memberi ancaman terbaru, bahwa militer Israel dapat menyerang di mana saja, termasuk di kawasan yang paling strategis. (Sumber: Times of Israel)

TEL AVIV, KOMPAS TV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memberi ancaman terbaru, bahwa militer Israel dapat menyerang di mana saja, termasuk di kawasan yang paling strategis, Sabtu (28/9/2024).

Ancaman Netanyahu muncul setelah serangan besar-besaran jet tempur Israel menghantam markas Hizbullah di Beirut Selatan, yang menewaskan Hassan Nasrallah sang pemimpin organisasi politik sekaligus paramiliter Lebanon itu.

Netanyahu juga mengeluarkan ancaman terbaru kepada musuh-musuh Zionis.

"Mereka yang menyerang kami, akan kami serang balik," tegasnya. “Tiada tempat di Iran atau Timur Tengah yang tidak bisa dijangkau oleh Israel.”

Netanyahu, berbicara dari Yerusalem menegaskan bahwa membunuh Nasrallah diperlukan untuk mencapai tujuan Israel.

"Nasrallah bukan teroris biasa. Dia adalah teroris yang paling berbahaya," kata Netanyahu.

"Melenyapkan Nasrallah adalah syarat penting untuk mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan selama bertahun-tahun ke depan," kata Netanyahu seperti laporan Times of Israel, Minggu (29/9).

Menurut laporan The New York Times, analisis video dari Angkatan Udara Israel menunjukkan pesawat Israel membawa sedikitnya 15 bom seberat 2.000 pon, termasuk bom bunker-buster atau penghancur bunker buatan Amerika Serikat (AS), yang digunakan dalam serangan itu.

Selama sepekan terakhir, jet tempur Israel menjatuhkan lebih dari 3.500 bom dan rudal ke sasaran Hizbullah, menghancurkan fasilitas penyimpanan roket, rudal, dan drone mereka.

Militer Israel melaporkan lebih dari 140 serangan dilancarkan ke Lebanon selatan dan Lembah Beqaa, tempat produksi roket Hizbullah.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Times of Israel


TERBARU