> >

PBB Prihatin Israel Serang Lebanon: Periode Paling Mematikan bagi Generasi Lebanon Saat Ini

Kompas dunia | 27 September 2024, 21:04 WIB
Asap mengepul dari lokasi serangan Israel di Desa Kfar Rouman, selatan Lebanon, Rabu (25/9/2024). (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)

BEIRUT, KOMPAS.TV - Koordinator Humaniter Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon Imran Riza memperingatkan bahwa krisis di negara itu bisa semakin parah karena serangan Israel.

Riza menegaskan Lebanon menghadapi pertumpahan darah yang paling parah dalam kurun beberapa dekade.

Israel mengirim serangan udara intens ke Lebanon sejak awal pekan lalu. Per Jumat (27/9/2024), lebih dari 700 orang telah terbunuh akibat serangan Israel di Lebanon, termasuk 50 anak-anak.

Baca Juga: Saat Israel Kembalikan Jenazah Warga Palestina tanpa Identitas, Mayat Membusuk Ditumpuk dalam Truk

"Eskalasi belakangan ini di Lebanon adalah suatu malapetaka," kata Imran Riza dikutip Al Jazeera, Jumat (27/9).

"Kita menyaksikan periode paling mematikan di Lebanon dalam sebuah generasi, banyak yang khawatir bahwa ini baru permulaan."

Sekitar 90.000 penduduk dari selatan Lebanon terpaksa mengungsi ke utara sejak Israel meluncurkan gelombang serangan udara. Selatan Lebanon menjadi wilayah yang paling terdampak serangan Israel.

Otoritas Lebanon melaporkan bahwa 446 sekolah, universtias, dan gedung lembaga lain telah diubah menjadi tempat perindungan bagi para pengungsi.

Di lain pihak, Israel enggan menyurutkan serangan ke Lebanon yang telah membunuh ratusan jiwa. Tel Aviv bahkan membuka kemungkinan meluncurkan serangan darat ke Lebanon.

Sekutu Israel, Amerika Serikat (AS) dan Prancis telah menawarkan proposal gencatan senjata 21 hari antara Israel dengan Hizbullah. Namun, pemerintah Israel menolak usulan tersebut dan bersikeras untuk terus menyerang Lebanon.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU