> >

Abbas Sebut Seluruh Dunia Bertanggung Jawab atas Serangan Israel ke Palestina, Kecam Keterlibatan AS

Kompas dunia | 27 September 2024, 19:28 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas berpidato dalam Sidang Istimewa Parlemen yang membahas Palestina di Parlemen Turki, Ankara, Turki, Kamis (15/8/2024). (Sumber: AP Photo/Ali Unal)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengecam keterlibatan Amerika Serikat (AS) mendukung serangan Israel ke Jalur Gaza yang telah berlangsung hampir setahun. Abbas pun mendesak komunitas internasional berhenti memasok senjata ke Israel dan menyebut seluruh dunia bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Palestina.

Hal tersebut disampaikan Abbas dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS), Kamis (26/9/2024).

Baca Juga: Arab Saudi Bentuk Aliansi untuk Dirikan Negara Palestina Merdeka

"Kegilaan ini tidak boleh berlanjut. Seluruh dunia bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada rakyat kami," kata Abbas dikutip Al Jazeera.

Abbas secara khusus mengecam AS yang disebutnya selalu memberi perlindungan diplomatis ke Israel kendati korban sipil terus berjatuhan di Gaza. Washington pun terus memasok senjata senilai miliaran dolar AS untuk Israel.

Mahmoud Abbas menuduh AS lah yang membuat agresi Israel ke Gaza terus berlanjut. Pasalnya, AS berulangkali memveto resolusi gencatan senjata Gaza yang dibahas Dewan Keamanan PBB.

"Kami menyesalkan bahwa Amerika Serikat, demokrasi terbesar di dunia, menghalangi tiga draf resolusi Dewan Keamanan yang menuntut Israel menerapkan gencatan senjata," kata Abbas.

Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel sejak Oktober 2023 telah membunuh setidaknya 41.534 orang. Hampir 16.500 korban terbunuh adalah anak-anak.

Lebih dari 96.092 orang juga terluka akibat serangan Israel. Lebih dari 10.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.

Baca Juga: Sejarah Perseteruan Hizbullah dan Israel, Dimulai sejak Invasi Tel Aviv ke Lebanon 1982

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU