> >

Serangan Udara Israel Hantam Sekolah di Gaza Utara, Tewaskan 11 Warga Palestina

Kompas dunia | 27 September 2024, 16:50 WIB
Seorang anak Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza dirawat di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Senin, 23 September 2024. (Sumber: AP Photo)

DEIR AL-BALAH, KOMPAS TV – Sebuah serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang menjadi tempat berlindung ribuan warga Palestina yang mengungsi di Gaza utara, Kamis (26/9/2024). Serangan ini membunuh sedikitnya 11 orang dan melukai 22 lainnya, termasuk perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Militer Israel memastikan mereka melakukan serangan terhadap sekolah di kamp pengungsi Jabalia, menargetkan militan Hamas yang sedang merencanakan serangan terhadap pasukan Israel. Namun, klaim ini belum bisa diverifikasi secara independen.

Rekaman dari Sekolah al-Falouja menunjukkan para pekerja penyelamat bergegas mengevakuasi korban dari kompleks sekolah yang penuh dengan puing-puing dan kerumunan orang. 

Salah satu video menunjukkan pria-pria membungkus bagian tubuh dengan plastik dan memasukkan potongan tubuh ke dalam kotak pendingin.

Kementerian Kesehatan Gaza belum memberikan rincian berapa banyak dari korban perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Israel Bantai Warga Gaza dan Lebanon, AS Malah Janjikan Bantuan Senjata Senilai Rp134 Triliun

Sejumlah warga Palestina mengantarkan jenazah keluarga mereka yang terbunuh serangan Israel untuk dimakamkan di Deir Al-Balah, Jalur Gaza, Senin (23/9/2024). (Sumber: Abdel Kareem Hana/Associated Press)

Serangan Sekolah yang Berulang

Pasukan Israel berulang kali menyerang sekolah, dengan alasan bahwa para pejuang Hamas menggunakan bangunan-bangunan tersebut sebagai "pusat komando" untuk merencanakan serangan. Militer Israel mengklaim mereka menggunakan senjata presisi untuk menghindari korban sipil. 

Namun, serangan-serangan ini menyebabkan jumlah korban jiwa yang sangat besar. Puluhan ribu warga Palestina kini tinggal di sekolah-sekolah di seluruh Gaza setelah melarikan diri dari rumah mereka akibat pemboman dan serangan militer Israel. 

Menurut PBB, lebih dari 1,9 juta dari total 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi selama konflik yang hampir berlangsung selama satu tahun.

Di Kota Khan Younis, pihak berwenang memakamkan secara massal 88 jenazah warga Palestina yang dipulangkan Israel ke Jalur Gaza sehari sebelumnya.

Sebuah buldoser menggali parit di salah satu pemakaman kota, dan jenazah-jenazah itu diletakkan di dalam kantong plastik biru sebelum ditutup dengan tanah.

Kementerian Kesehatan Gaza mengecam cara Israel memperlakukan jenazah warga Palestina tersebut yang disebutnya sebagai "tidak manusiawi dan tidak bermoral", karena jenazah dikembalikan dalam truk tanpa ada informasi identitas yang jelas.

Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, Korban Warga Palestina yang Terbunuh Naik Menjadi 41.500

Warga menguburkan jenazah warga Palestina yang dibawa oleh militer Israel selama operasi di Gaza dan dikembalikan minggu ini, di Khan Younis, Jalur Gaza, Kamis, 26 September 2024. (Sumber: AP Photo)

Penggalian Kuburan dan Penahanan Jenazah

Sepanjang operasi militer Israel di Gaza, pasukan Israel menggali kuburan-kuburan dan menahan jenazah warga Palestina, termasuk kuburan massal darurat yang dibuat di rumah sakit-rumah sakit yang menampung korban tewas akibat serangan Israel. 

Militer Israel mengambil sejumlah jenazah ke Israel dengan dalih mencari tubuh sandera atau militan yang hilang.

Kampanye militer Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 41.500 warga Palestina dan melukai lebih dari 96.000 lainnya, menurut data terbaru yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Kamis. Lebih dari 22.000 korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, termasuk sekitar 1.300 bayi berusia di bawah dua tahun.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU