> >

Presiden Baru Sri Lanka Langsung Bubarkan Parlemen dan Umumkan Pemilu untuk Konsolidasikan Mandatnya

Kompas dunia | 25 September 2024, 10:39 WIB
Para panglima angkatan berdiri di belakang Presiden baru Sri Lanka Anura Kumara Dissanayake, saat memberikan pidato di sebuah pertemuan setelah ia dilantik di Kantor Presiden Sri Lanka di Kolombo, Sri Lanka, Senin, 23 September 2024. (Sumber: AP Photo)

KOLOMBO, KOMPAS TV — Presiden baru Sri Lanka, Anura Kumara Dissanayake, membubarkan Parlemen hari Selasa malam, 24/9/2024 dan mengumumkan pemilu parlemen dalam waktu kurang dari dua bulan.

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kekuasaannya setelah memenangkan pemilu akhir pekan lalu.

Menurut pemberitahuan pemerintah, Parlemen dibubarkan efektif mulai tengah malam Selasa, dan pemilu parlemen dijadwalkan berlangsung pada 14 November. Ini adalah langkah yang sudah diantisipasi, sesuai janji Dissanayake selama kampanye.

Partai Dissanayake hanya memiliki tiga kursi di Parlemen yang beranggotakan 225 orang, dan pemilu dadakan ini diharapkan dapat membantunya mengendalikan parlemen sementara tingkat persetujuan publik masih tinggi setelah kemenangannya pada Sabtu lalu. 

Pembubaran parlemen ini terjadi hanya beberapa jam setelah Dissanayake melantik seorang anggota parlemen wanita dari koalisinya sebagai perdana menteri, menjadikannya wanita pertama yang memimpin pemerintahan Sri Lanka dalam 24 tahun terakhir.

Harini Amarasuriya, 54 tahun, seorang dosen universitas dan aktivis, berasal dari latar belakang yang mirip dengan Dissanayake dan keduanya adalah anggota koalisi National People's Power (NPP) yang berhaluan Marxis. Koalisi ini masih menjadi oposisi di Parlemen.

Kemenangan Dissanayake dalam pemilu Sabtu lalu melawan mantan Presiden Ranil Wickremesinghe dan pemimpin oposisi Sajith Premadasa mencerminkan penolakan rakyat Sri Lanka terhadap elite politik lama yang mereka salahkan atas krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perdana Menteri wanita terakhir yang menjabat di Sri Lanka adalah Sirimavo Bandaranaike, yang juga merupakan kepala pemerintahan wanita pertama di dunia saat dia mengambil alih jabatan pada tahun 1960 dan menjabat selama tiga periode hingga tahun 2000.

Baca Juga: Xi Jinping Gercep, Ucap Selamat ke Presiden Baru Sri Lanka, Dorong Kerja Sama Lebih Dalam

Harini Amarasuriya, 54 tahun, kiri, mengambil sumpah jabatan Perdana Menteri Sri Lanka di hadapan Presiden Anura Kumara Dissanayake, di Kolombo, Sri Lanka, Senin, 23 September 2024. (Sumber: AP Photo)

Kurangnya mayoritas di Parlemen membuat Dissanayake kesulitan membentuk Kabinet penuh, dan selama kampanye dia berjanji untuk membubarkan Parlemen dan mengadakan pemilu dadakan. Masa jabatan lima tahun Parlemen saat ini akan berakhir pada Agustus tahun depan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU