> >

Putin Perintahkan Tambah 180.000 Tentara Rusia untuk Perkuat Pasukan Jadi 1,5 Juta di Tengah Konflik

Kompas dunia | 16 September 2024, 22:31 WIB
Tentara Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin, hari Senin, 16/9/2024, memerintahkan penambahan jumlah tentara Rusia sebanyak 180.000 orang, sehingga total personel militer menjadi 1,5 juta orang. (Sumber: RIA Novosti)

MOSKOW, KOMPAS TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin, hari Senin, 16/9/2024, memerintahkan penambahan jumlah tentara Rusia sebanyak 180.000 orang, sehingga total personel militer menjadi 1,5 juta orang. Langkah ini diambil di tengah operasi militer Rusia yang berlarut-larut di Ukraina, yang sudah berlangsung lebih dari 2,5 tahun.

Dekrit Putin, yang diterbitkan di situs resmi pemerintah Rusia, akan mulai berlaku pada 1 Desember. Dekrit tersebut menetapkan jumlah keseluruhan personel militer Rusia hampir 2,4 juta, termasuk 1,5 juta tentara. Pemerintah juga diperintahkan untuk menyediakan pendanaan yang diperlukan untuk penambahan ini.

Penambahan jumlah tentara sebelumnya dilakukan pada Desember lalu, saat Putin mengeluarkan dekrit yang menetapkan jumlah total personel militer Rusia sekitar 2,2 juta, termasuk 1,32 juta tentara.

Pasukan Rusia yang paling terlatih telah terus melakukan serangan di Ukraina timur, di mana mereka secara bertahap berhasil merebut wilayah-wilayah strategis dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Putin Terus Ancam Perang Terbuka dengan Barat dan Kiev Lewat Uji Coba Nuklir atau Serangan Langsung

Presiden Rusia Vladimir Putin, bersama tentara Rusia. Putin, hari Senin, 16/9/2024, memerintahkan penambahan jumlah tentara Rusia sebanyak 180.000 orang, sehingga total personel militer menjadi 1,5 juta orang. (Sumber: Mikhail Klimentiev / TASS)

Pada bulan Juni, Putin mengungkapkan bahwa hampir 700.000 tentara terlibat dalam apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina. Istilah ini digunakan Rusia untuk menggambarkan invasi yang dilakukannya di Ukraina sejak 2022.

Setelah memanggil 300.000 cadangan militer pada musim gugur 2022 untuk menghadapi serangan balik Ukraina, pihak berwenang Rusia beralih merekrut tentara sukarelawan yang tertarik dengan gaji tinggi.

Banyak pengamat menilai bahwa Kremlin enggan memanggil lebih banyak cadangan militer karena khawatir akan destabilisasi dalam negeri, seperti yang terjadi pada 2022 ketika ratusan ribu orang melarikan diri dari Rusia untuk menghindari wajib militer.

Kekurangan personel militer ini sering disebut sebagai salah satu alasan utama di balik keberhasilan Ukraina melancarkan serangan ke wilayah Rusia, termasuk serangan di wilayah Kursk yang dimulai pada 6 Agustus.

Kremlin berupaya menghindari pemindahan pasukan dari Ukraina timur dan lebih memilih mengirimkan bala bantuan dari wilayah lain untuk menahan serangan Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin melaporkan bahwa mereka telah merebut kembali dua desa di wilayah Kursk dari pasukan Ukraina.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU