> >

Tunisia Gelar Kampanye Pilpres Sehari setelah Protes Besar Melawan Pemerintah

Kompas dunia | 15 September 2024, 13:38 WIB
Warga Tunisia ikut serta dalam aksi protes terhadap Presiden Kais Saied menjelang pemilihan presiden di Avenue Habib Bourguiba di ibu kota Tunis, Jumat, 13 September 2024. (Sumber: AP Photo)

TUNIS, KOMPAS.TV - Masa kampanye pemilihan presiden (pilpres) Tunisia secara resmi dimulai Sabtu (14/9/2024), sehari setelah warga Tunisia turun ke jalan-jalan ibu kota dalam unjuk rasa besar-besaran menyuarakan kemarahan terhadap kondisi negara yang terus memburuk.

Dalam protes terbesar sejak gelombang penangkapan besar-besaran oleh pihak berwenang awal tahun ini, warga melakukan aksi damai pada Jumat (13/9/2024), menuntut diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai negara polisi.

“Kami di sini untuk menyatakan ketidaksetujuan kami dengan apa yang sebenarnya terjadi di negara ini,” kata Khaled Ben Abdeslam, konsultan pengembangan perkotaan, kepada Associated Press.

Pada 2011, Presiden Tunisia saat itu, Zine El Abidine Ben Ali, digulingkan oleh unjuk rasa nasional yang memicu revolusi di dunia Arab.

Baca Juga: Jemaah Haji yang Meninggal Capai 49 Orang, Menteri Agama Tunisia Langsung Dipecat

Namun, lebih dari satu dekade kemudian, Ben Abdeslam mengungkapkan kekhawatirannya tentang semakin banyaknya tokoh politik yang dijebloskan ke penjara di bawah Presiden Kais Saied.

"Kita perlu memastikan Tunisia benar-benar 'membuka halaman baru' demi masa depan anak-anak kita," lanjutnya.

Dia, bersama para demonstran lainnya, mengkritik situasi ekonomi dan politik negara itu. Mereka membawa poster yang mengecam kenaikan harga bahan pokok serta kekhawatiran akan kebebasan sipil.

"Mana gula? Mana minyak? Mana kebebasan? Mana demokrasi?" tulis poster yang dibawa para pengunjuk rasa.

Protes ini menutup pekan di mana partai oposisi terbesar Tunisia, Ennahda, mengungkapkan para anggotanya ditangkap secara massal dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Protes juga berlangsung ketika Saied bersiap untuk berkampanye dalam pilpres yang akan berlangsung pada 6 Oktober mendatang, di mana ia akan meminta mandat kedua.

Baca Juga: Mahkamah Konstitusi Tegaskan Kemenangan Abdelmadjid Tebboune dalam Pilpres Aljazair

Warga Tunisia ikut serta dalam aksi protes terhadap Presiden Kais Saied menjelang pemilihan presiden pada Oktober mendatang, di Avenue Habib Bourguiba di ibu kota Tunis, Jumat, 13 September 2024. (Sumber: AP Photo)

Sejak pertama kali terpilih pada 2019, Saied berhasil meraih dukungan rakyat dengan janji-janji antikorupsi, di tengah kekacauan politik yang melanda demokrasi muda Tunisia setelah gelombang protes yang dinamakan Musim Semi Arab atau Arab Spring.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU