> >

Iran Luncurkan Satelit di Tengah Ketegangan Timur Tengah, Barat Khawatirkan Program Rudal Balistik

Kompas dunia | 14 September 2024, 23:55 WIB
Peta Iran dengan ibukota Tehran. (Sumber: AP Graphics)

TEHERAN, KOMPAS.TV — Iran kembali meluncurkan satelit ke luar angkasa pada Sabtu (14/9/2024) dengan menggunakan roket yang dikembangkan oleh Garda Revolusi Iran.

Peluncuran satellite tersebut menambah kekhawatiran Barat terkait potensi perkembangan program rudal balistik Iran, yang dikhawatirkan dapat digunakan untuk membawa senjata nuklir.

Menurut laporan media pemerintah Iran yang dilansir dari The Associated Press, roket yang digunakan adalah Qaem-100, roket berbahan bakar padat tiga tahap yang berhasil menempatkan satelit Chamran-1 ke orbit dengan ketinggian 550 kilometer dari permukaan Bumi. 

Ini merupakan keberhasilan kedua Iran dalam menempatkan satelit ke orbit dengan roket tersebut.

Dalam rekaman yang dirilis oleh media Iran, roket terlihat meluncur dari landasan bergerak di Shahroud, sekitar 350 kilometer di timur Teheran.

Para ahli di Amerika Serikat, melalui analisis video dan gambar yang diperoleh, menyimpulkan bahwa peluncuran ini terjadi di area yang selama ini digunakan Garda Revolusi.

Peluncuran ini dilakukan di tengah situasi kawasan yang memanas akibat perang Israel-Hamas di Gaza. 

Baca Juga: Presiden Iran: Israel Bantai Anak-Anak Palestina dengan Senjata AS dan Eropa

Iran sendiri telah meluncurkan serangan rudal dan drone langsung terhadap Israel, meningkatkan eskalasi di kawasan Timur Tengah. 

Selain itu, program nuklir Iran yang terus berlanjut, dengan pengayaan uranium yang hampir mencapai level untuk senjata nuklir, turut menambah kekhawatiran internasional.

Amerika Serikat dan sekutunya di Barat menilai bahwa peluncuran satelit ini berpotensi membantu Iran mempercepat pengembangan rudal balistik antarbenua (ICBM). 

Hal ini disebabkan oleh kesamaan teknologi yang digunakan dalam peluncuran satelit dan ICBM, yang dapat membawa hulu ledak nuklir.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU