> >

Rusia Mulai Latihan Militer Raksasa Bareng China, Libatkan 400 Kapal, 120 Jet Tempur, 90.000 Tentara

Kompas dunia | 11 September 2024, 19:05 WIB
kapal perang Rusia dan China berlayar di Teluk Peter the Great selama latihan komando dan staf strategis Ocean-2024 di Rusia. (Sumber: Kremlin / AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV – Rusia memulai latihan militer besar-besaran di lautan dan udara pada Selasa (10/9/2024). Latihan ini juga melibatkan China dalam manuver bersama. 

Operasi yang dinamai Ocean-24 ini mencakup berbagai lokasi strategis seperti Samudra Pasifik, Arktik, Laut Tengah, Laut Kaspia, hingga Laut Baltik. 

Lebih dari 400 kapal perang, kapal selam, 120 pesawat dan helikopter, serta 90.000 pasukan ikut ambil bagian, menurut Kementerian Pertahanan Rusia. Latihan ini akan berlangsung hingga 16 September 2024.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut ini adalah latihan terbesar dalam 30 tahun terakhir. 

Ia juga mengonfirmasi keterlibatan kapal perang dan pesawat militer China. Pihak China sebelumnya sudah menyampaikan bahwa armada angkatan laut kedua negara akan berpatroli bersama di Samudra Pasifik, meski tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Putin juga menyampaikan 15 negara diundang sebagai pengamat latihan ini, meski ia tidak menyebutkan negara-negara mana yang diundang. 

"Di tengah ketegangan geopolitik dunia saat ini, memperkuat kerja sama militer dengan negara sahabat menjadi semakin penting," ucap Putin.

Baca Juga: China dan Rusia Makin Mesra, Siap Gelar Latihan Gabungan Militer Bulan Ini

Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam dimulainya fase aktif latihan angkatan laut skala besar melalui konferensi video dari pusat kendali di Kremlin di Moskow, Rusia, Selasa, 10 September 2024. (Sumber: AP Photo/Kremlin)

Putin menuduh Amerika Serikat (AS) berusaha mempertahankan dominasinya secara global dan ingin menghancurkan Rusia secara strategis dalam perang di Ukraina. 

Ia juga mengatakan AS tengah mencoba merusak stabilitas keamanan dan keseimbangan kekuatan di Asia-Pasifik. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU