> >

Erdogan Serukan Negara Islam Bentuk Aliansi Lawan Israel, Sebut Zionis Tak Akan Berhenti di Gaza

Kompas dunia | 8 September 2024, 14:50 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam konferensi pers bersama PM Yunani Kyriakos Mitsotakis di Ankara, Turki, Senin, 13 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan negara Islam untuk membentuk alinsi melawan Israel.

Erdogan pada Sabtu (7/9/2024), mengungkapkan Israel telaj meningkatkan ancaman untuk ekspansi dan yang bisa menghentikannya adalah aliansi negara Islam.

Ia mengungkapkan hal tersebut setelah seorang perempuan warga Amerika Serikat (AS)-Turki dibunuh tentara Israel dalam sebuah demonstrasi menentang ekspansi pemukim illegal di Tepi Barat, Jumat (6/9).

Baca Juga: Trump Ngambek Putin Pilih Dukung Kamala Harris di Pilpres AS, Merasa Tersinggung

“Satu-satunya langkah untuk menghentikan arogansi Israel, kejahatan Israel dan negara terorisme Israel adalah aliansi negara Islam,” kata Erdogan dikutip dari The Times of Israel.

Ia pun menegaskan bahwa Gaza merupakan awal, dan ekspansi lebih besar lagi akan dilakukan Israel di Timur Tengah.

“Israel tak akan berhenti di Gaza. Jika Israel meneruskan sikap ini, mereka akan menatap tempat lain setelah menduduki Ramallah. Giliran akan datang ke negara lain di kawasan. Mereka akan datang ke Lebanon, Suriah. Mereka akan menatap Tanah Air kita dari Tigris hingga Eufrat,” ujarnya.

“Mereka secara terbuka mengatakan hal ini dengan setiap peta yang mereka tunjukkan, Mereka sudah mengatakan mereka tak akan puas hanya menduduki Gaza saja,” tambah Erdogan.

Meski begitu, masih belum jelas ucapan Erdogan merujuk pada apa, karena hingga saat ini Israel belum mengungkapkan deklarasi seperti itu.

Pemimpin Israel sendiri telah memperingatkan adanya perang menyeluruh ke Lebanon jika Hizbullah tak menghentikan serangan harian mereka ke sebelah utara negara itu, yang sudah berlangsung sejak serangan ke Gaza, Oktober lalu.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Times of Israel


TERBARU