> >

Putin Diklaim Bakal Ubah Doktrin Nuklir Rusia, Bisa Memicu Perang Nuklir?

Kompas dunia | 2 September 2024, 13:12 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar rapat yang membahas situasi di daerah-daerah perbatasan dengan Ukraina seperti Belgorord, Kursk, dan Bryansk, di kediaman negara Novo-Ogaryovo di luar Moskow, Rusia, Kamis (22/8/2024). (Sumber: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin diklaim akan ubah doktrin nuklir Rusia sebagai respons eskalasi yang dilakukan Barat di perang Ukraina.

Rencana perubahan doktrin nuklir Rusia itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Sergey Ryabkov, Minggu (1/9/2024).

Doktrin nuklir Rusia yang berlaku saat ini ditetapkan dengan dekrit Putin pada 2020.

Baca Juga: Zelenskyy Salah Perhitungan Serang Kursk, Pasukan Rusia Malah Makin Dekat ke Kota Penting Ukraina

Pada doktrin tersebut, Rusia bisa menggunakan senjata nuklir jika menerima serangan nuklir dari musuh, atau serangan konvensional yang mengancam eksistensi

Beberapa analis militer Rusia yang agresif telah menekan Putin untuk menurunkan ambang batas penggunaan nuklit, untuk “menyadarkan” musuh-musuh Rusia di Barat.

Jika perubahan doktrin nuklir itu sesuai dengan keinginan mereka, maka dikhawatirkan bisa memicu perang nuklir.

Putin sendiri pada Juni mengungkapkan bahwa doktrin nuklir merupakan instrument hidup yang bisa berubah, tergantung situasi dunia.

Pernyataan Ryabkov sendiri menjadi yang paling jelas, bahwa perubahan doktrin nuklir akan dilakukan.

“Pekerjaan itu saat ini tengah berada di tingkatan berikutnya, dan ada niatan yang jelas untuk melakukan koreksi,” katanya dikutip dari The Strait Times.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : The Strait Times


TERBARU