> >

12 Polisi Tewas Disergap Gerombolan Bandit di Pakistan

Kompas dunia | 24 Agustus 2024, 02:25 WIB
Peta Pakistan. Serangan mendadak yang dilakukan gerombolan bandit bersenjata granat berpeluncur roket, di Provinsi Punjab, Pakistan bagian timur, Kamis (22/8/2024), menewaskan sedikitnya 12 polisi. (Sumber: AP Photo)

LAHORE, KOMPAS.TV - Serangan mendadak yang dilakukan gerombolan bandit bersenjata granat berpeluncur roket, di Provinsi Punjab, Pakistan bagian timur, Kamis (22/8/2024), menewaskan sedikitnya 12 polisi. Sementara delapan polisi lainnya terluka.

Serangan terjadi di distrik Rahim Yar Khan, saat polisi tengah melakukan patroli di daerah terpencil untuk memburu para perampok yang kerap beroperasi di wilayah tersebut.

Hingga kini, belum ada pihak yang mengeklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Polisi Punjab menduga pelaku serangan adalah bandit lokal, bukan kelompok militan.

Para korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

Pakistan memang sering dilanda kekerasan dan serangan militan, namun jumlah korban polisi yang tewas dalam satu serangan seperti ini sangat jarang terjadi.

Baca Juga: Bentrok Antar Suku soal Rebutan Tanah di Pakistan Diwarnai Duel Roket, Artileri dan Mortir, 43 Tewas

Polisi yang terluka dalam penyergapan konvoi polisi oleh gerombolan bandit bersenjata di daerah terpencil Pakistan, mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Rahim Yar Khan, Pakistan, Jumat, 23 Agustus 2024. (Sumber: AP Photo )

Pasukan keamanan Pakistan sering mengadakan operasi untuk menangkap bandit di Punjab dan provinsi Sindh, di mana para penjahat bersembunyi di kawasan pedesaan yang berhutan lebat. 

Serangan mematikan ini terjadi di wilayah Kacha, yang dikenal sebagai tempat persembunyian bandit di sepanjang Sungai Indus.

Menurut polisi, salah satu kendaraan patroli mereka mengalami kerusakan saat melintasi genangan air hujan di ladang pertanian. Kondisi itu kemudian dimanfaatkan para bandit untuk melancarkan serangan.

Hujan deras akibat musim monsun sejak Juli memang membuat kondisi di wilayah tersebut semakin sulit.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU