> >

Kepala Intelijen Militer Israel Minta Maaf Gagal Antisipasi Serangan Hamas, Tak Mampu Penuhi Sumpah

Kompas dunia | 22 Agustus 2024, 12:12 WIB
Kepala Intelijen Militer Israel, Mayor Jenderal Aharon Haliva, mengundurkan diri, Senin (22/4/2024). (Sumber: Israel Defense Force Via AP)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Kepala intelijen militer Israel Mayor Jenderal Aharon Haliva minta maaf karena gagal mengantisipasi serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Pada video yang dirilisnya, Rabu (21/8/2024), Mayjen Haliva mengatakan dirinya telah gagal melindungi warga Israel.

Mayjen Haliva pun menjadi pejabat tinggi militer pertama yang meminta maaf.

Baca Juga: Media Asing Soroti Pilkada 2024, Sebut Putusan MK Pukulan untuk Warisan Dinasti Jokowi

Ia pun merasa bahwa telah gagal memenuhi kesucian dari sumpahnya.

“Serangan pada 7 Oktober merupakan hari yang gelap dan pahit yang saya bawa dalam hati saya, pikiran serta bahu saya setiap hari dan setiap malam,” kata Mayjen Haliva dikutip dari The Strait Times.

“Permintaan maaf tak akan membenarkan, menyembuhkan, mengembalikan orang tercinta yang harus membayar mahal, tetapi harus dikatakan. Atas nama saya dan seluruh sayap intelijen, saya meminta maaf,” tambahnya.

Pihak militer mengumumkan pada April, bahwa Mayjen Haliva akan diberhentikan dari tugasnya.

Ini merujuk pada tanggung jawabnya atas kegagalan untuk menghindari serangan, yang kemudian memicu peperangan di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tak pernah mengeluarkan pernyataan resmi meminta maaf atas kegagalan pemerintahannya atau pasukan keamanan negara itu menghindari serangan yang tak diperkirakan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Strait Times


TERBARU