> >

Terungkap, Israel Kekurangan Pasukan, Panggil Cadangan yang Sudah Dikecualikan dari Dinas Aktif

Kompas dunia | 20 Agustus 2024, 14:50 WIB
Tentara Israel dari batalion Ultra-Ortodoks Yahudi Netzah Yehuda di Dataran Tinggi Golan. Militer Israel mengumumkan rencana untuk memanggil kembali pasukan cadangan yang sebelumnya telah dikecualikan dari dinas militer, akibat kekurangan personel militer. (Sumber: Arab News)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Militer Israel mengumumkan rencana untuk memanggil kembali pasukan cadangan yang sebelumnya telah dikecualikan dari dinas militer, akibat kekurangan personel militer. 

Dalam pernyataan resminya, militer Israel menyatakan langkah ini diperintahkan oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant berdasarkan penilaian situasi dan skala aktivitas pasukan reguler dan cadangan, serta bagian dari rencana militer untuk meningkatkan jumlah tentara yang aktif.

Surat kabar Yedioth Ahronoth pada Selasa (20/8/2024) melaporkan bahwa langkah ini bertujuan untuk memanggil kembali sekitar 15.000 warga Israel yang sebelumnya dikecualikan dari layanan cadangan.

Pada Juni lalu, pemerintah Israel telah menyetujui undang-undang untuk sementara memperpanjang usia pensiun bagi pasukan cadangan.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Baca Juga: Mesir Desak Israel Hengkang dari Koridor Philadelphi dan Perbatasan Rafah

Menhan Israel Yoav Gallant hari Kamis (4/1/2024) menjelaskan visinya untuk fase berikutnya perang di Gaza, menggambarkan pasukan Israel akan beralih ke pendekatan perang baru yang lebih terbatas di utara Gaza, sambil terus melawan Hamas di bagian selatan wilayah selama yang diperlukan,. (Sumber: AP Photo)

Serangan ini telah menewaskan lebih dari 40.130 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.740 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari 10 bulan sejak serangan dimulai, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang memutus pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan. 

Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional yang memerintahkan penghentian segera operasi militernya di Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mengungsi sebelum wilayah itu diduduki pada 6 Mei.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / Yedioth Ahronoth


TERBARU