> >

Israel Bersikeras Kuasai Koridor Philadelphi di Gaza, Perundingan dengan Hamas Terancam Mentah Lagi

Kompas dunia | 19 Agustus 2024, 07:14 WIB
Koridor Philadelphi antara Gaza dan Mesir. Israel ngeyel dan bersikeras mempertahankan kendali atas koridor sepanjang 14 kilometer tersebut, sementara Hamas menuntut penarikan penuh Israel dari area itu. (Sumber: Times of Israel)

YERUSALEM, KOMPAS TV - Koridor Philadelphi di perbatasan Gaza dan Mesir tetap menjadi titik perselisihan utama dalam negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas, menurut media Israel hari Minggu (18/8/2024).

Israel bersikeras mempertahankan kendali atas koridor sepanjang 14 kilometer tersebut, sementara Hamas menuntut penarikan penuh Israel dari area itu.

Portal berita Israel, Walla, melaporkan Israel bersedia menarik diri dari Koridor Philadelphi selama enam minggu untuk memungkinkan pembebasan sandera. 

Namun, Israel tetap ingin menghancurkan terowongan bawah tanah Hamas di area tersebut sebelum benar-benar meninggalkan Gaza. 

“Israel tidak akan meninggalkan Gaza sampai semua sandera dibebaskan,” ujar Menteri Energi Israel, Eli Cohen, kepada Army Radio pada Minggu. 

"Sudah jelas bagi semua orang bahwa Israel akan tetap memiliki kendali keamanan atas Jalur Gaza, yang berarti kemampuan untuk melakukan operasi kapan saja dan di mana saja," tambahnya.

Pembicaraan gencatan senjata di Doha, ibu kota Qatar, berakhir hari Jumat lalu dengan mengajukan "proposal yang mempersempit perbedaan" antara Israel dan Hamas, sesuai dengan prinsip yang disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden pada 31 Mei lalu.

Baca Juga: Israel Kirim Tim ke Kairo Hari Minggu Lanjutkan Perundingan, Hamas Bantah Kesepakatan Sudah Tercapai

Peta koridor Philadelphi antara Gaza dan Mesir. Israel ngeyel dan bersikeras mempertahankan kendali atas koridor sepanjang 14 kilometer tersebut, sementara Hamas menuntut penarikan penuh Israel dari area itu. (Sumber: Jordan News)

Biden sebelumnya menyatakan bahwa Israel telah mengusulkan kesepakatan tiga tahap untuk mengakhiri permusuhan di Gaza dan memastikan pembebasan sandera. 

Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran tahanan, dan rekonstruksi Gaza.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU