Situasi Makin Genting, Belarus Kirim Sepertiga Tentara ke Perbatasan Ukraina dengan 120.000 Tentara
Kompas dunia | 19 Agustus 2024, 07:38 WIBMINSK, KOMPAS TV - Presiden Belarus Alexander Lukashenko hari Minggu, 18/8/2024, mengatakan Ukraina telah menempatkan lebih dari 120.000 pasukan di perbatasannya dengan Belarus, dan Minsk telah mengerahkan hampir sepertiga dari angkatan bersenjatanya di sepanjang perbatasan, menurut laporan dari kantor berita negara Belta.
Lukashenko tidak menyebutkan jumlah pasti pasukan yang dikerahkan.
Angkatan bersenjata profesional Belarus memiliki sekitar 48.000 tentara dan sekitar 12.000 pasukan penjaga perbatasan, berdasarkan data Military Balance 2022 dari International Institute for Strategic Studies.
"Melihat kebijakan agresif mereka, kami telah menempatkan pasukan militer di titik-titik tertentu di sepanjang perbatasan, yang dalam situasi perang akan berfungsi sebagai pertahanan," kata Lukashenko dalam sebuah wawancara dengan televisi negara Rusia, dikutip oleh Belta.
Kyiv belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Hari Sabtu, Kyiv mengatakan belum melihat tanda-tanda peningkatan pasukan Belarus di perbatasan.
Pemimpin Belarus, yang merupakan sekutu setia Vladimir Putin, berbicara dalam konteks serangan Ukraina ke Rusia yang dimulai pada 6 Agustus, ketika ribuan pasukan Kyiv menembus perbatasan barat Rusia, menyebabkan aib besar bagi komando militer tertinggi Putin.
Baca Juga: Pasukan Rusia Merangsek Maju, Ukraina Perintahkan Warga Sipil Evakuasi Kota Pokrovsk di Timur
Menteri Pertahanan Belarus, Viktor Khrenin, pada Jumat lalu menyatakan ada kemungkinan besar provokasi bersenjata dari Ukraina dan mengatakan situasi di perbatasan tetap tegang.
Lukashenko juga mengatakan perbatasan Belarus-Ukraina telah dipasangi ranjau "seperti belum pernah terjadi sebelumnya" dan bahwa pasukan Ukraina akan mengalami kerugian besar jika mencoba untuk melintasinya.
Hari Sabtu, Kiev dan Moskow mengungkapkan bahwa pertempuran di wilayah Kursk Rusia masih berlanjut.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Straits Times