> >

Mediator Gaza Buka Kembali Perundingan Gencatan Senjata di Qatar, AS Sebut Menjanjikan

Kompas dunia | 15 Agustus 2024, 23:15 WIB
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby berbicara dalam pengarahan harian di Gedung Putih di Washington, Selasa, 28 Mei 2024. (Sumber: AP Photo)

DOHA, KOMPAS.TV - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby menyebut perundingan gencatan senjata Gaza oleh mediator di Qatar, Kamis (15/8/2024) dimulai dengan menjanjikan. Namun, Washington menduga pembicaraan ini tidak akan langsung menghasilkan kesepakatan.

"Hari ini adalah awal yang menjanjikan," kata Kirby dikutip Al Jazeera. Jubir AS itu menambahkan, perundingan di Qatar ini kemungkinan akan berlangsung hingga Jumat (16/8) besok.

Baca Juga: Hamas Ungkap Alasan Milisi Bunuh Sandera yang Dijaga di Gaza: Dendam 2 Anak yang Dibantai Israel

Perundingan gencatan senjata Gaza ini dilangsungkan di Doha, Qatar dengan perwakilan dari AS, Israel, Mesir, dan Qatar. Hamas tidak terlibat dalam pembicaraan di Qatar, mengaku hanya akan bergabung jika Israel menawarkan proposal "serius" mengenai gencatan senjata.

Delegasi AS dilaporkan dipimpin oleh Direktur CIA Bill Burns dan Utusan AS untuk Timur Tengah Brett McGurk. Sedangkan Israel diwakili oleh pemimpin Mossad, David Barnea.

Pertemuan tersebut jugad dihadiri Perdana Menteri Qatar Muhammad bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani dan kepala intelijen Mesir.

Sebelumnya, Hamas menyatakan tidak tertarik terlibat dalam perundingan baru selama Israel belum menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan Presiden AS Joe Biden pada Juli lalu.

Proposal Biden memuat tiga fase gencatan senjata, pertama adalah gencatan senjata penuh selama enam pekan dan penarikan seluruh pasukan Israel dari darah berpenduduk di Gaza. Fase pertama juga memuat ketentuan pertukaran tawanan antara Hamas dengan Israel.

Fase kedua proposal tersebut adalah pelepasan seluruh sandera yang tersisa di Gaza, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan penghetian kekerasan secara permanen. Fase ketiga memuat rencana pembangunan kembali Gaza dan pengembalian jenazah sandera.

Baca Juga: Cerita Rakyat Palestina yang Kesulitan Lakukan Pemakaman di Tengah Perang Gaza

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Jazeera


TERBARU