> >

Presiden Bangladesh Bubarkan Parlemen, Demonstran Ingin Negara Dipimpin Peraih Nobel Perdamaian

Kompas dunia | 6 Agustus 2024, 22:50 WIB
Peraih Nobel Perdamaian asal Bangladesh, Muhammad Yunus, tersenyum saat tiba di pengadilan buruh di Dhaka, Bangladesh, 28 Januari 2024. (Sumber: Mahmud Hossain Opu/Associated Press)

DHAKA, KOMPAS.TV - Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen pada Selasa (6/8/2024) usai Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dari jabatannya.

Pembubaran parlemen membuka jalan bagi terbentuknya pemerintahan interim dan pemilu untuk menentukan pemimpin Bangladesh.

Selain membubarkan parlemen, Shahabuddin juga memerintahkan pembebasan tokoh oposisi Bangladesh, Khaleda Zia.

Zia merupakan rival politik Hasina yang dikenai tahanan rumah karena kasus korupsi pada 2018.

Demonstrasi dan kerusuhan di Bangladesh pun dilaporkan mulai surut usai pengunduran diri Hasina.

Perempuan yang telah berkuasa selama 15 tahun itu kabur ke India pada Senin (5/8), kemudian mengundurkan diri.

Hasina mundur usai gagal mengendalikan kerusuhan yang pecah di Bangladesh sejak pertengahan Juli lalu.

Kerusuhan bermula dari demonstrasi mahasiswa yang menuntut penghapusan kuota pegawai pemerintah untuk keluarga veteran perang kemerdekaan.

Baca Juga: 1 WNI Meninggal Dunia akibat Kebakaran Hotel di Tengah Kerusuhan di Bangladesh

Pemerintahan Hasina sempat memberlakukan kebijakan keras terhadap demonstran, termasuk perintah tembak di tempat bagi pelanggar ketentuan jam malam. Kerusuhan di Bangladesh dilaporkan menewaskan hampir 300 orang.

Panglima militer Bangladesh, Jenderal Waker-uz-Zaman, mengaku memegang kendali sementara negara itu usai Hasina mengundurkan diri.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV, Associated Press


TERBARU