Kecanggihan Mossad Tembus Intelijen Iran untuk Bunuh Ismail Haniyeh
Kompas dunia | 2 Agustus 2024, 17:58 WIBTEHERAN, KOMPAS.TV - Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, tewas dalam sebuah ledakan yang terjadi di kamar penginapannya di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024). Insiden ini bukan sekadar tragedi, tetapi juga menyingkap lapisan kompleksitas dalam operasi intelijen yang terjadi di balik layar.
Menurut sumber yang dikonfirmasi oleh Axios, kematian Haniyeh bukanlah hasil serangan udara seperti yang awalnya dilaporkan oleh Hamas, melainkan akibat ledakan bom yang dipasang di dalam kamar tidurnya.
Fakta bahwa Mossad berhasil menanam alat peledak di fasilitas yang dikenal memiliki pengamanan ketat menunjukkan kemampuan Israel dalam menembus jantung sistem keamanan Iran.
Ini bukan hanya mencerminkan kekuatan intelijen Israel, tetapi juga mengungkap kelemahan serius dalam aparatus keamanan dan intelijen Iran.
Selain itu, bom yang menewaskan Haniyeh bukanlah bom biasa. Sumber yang sama mengungkapkan bahwa bom ini merupakan perangkat canggih yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan diledakkan dari jarak jauh oleh agen Mossad yang berada di Iran.
Penggunaan teknologi mutakhir dalam operasi ini menegaskan betapa seriusnya upaya yang dilakukan Israel untuk mencapai tujuan strategisnya, serta bagaimana intelijen Israel terus berinovasi dalam taktik operasionalnya.
Baca Juga: Biden Sesalkan Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Tak Akan Membantu Gencatan Senjata
Keberhasilan Mossad dalam operasi ini lantas memicu pertanyaan besar mengenai efektivitas intelijen Iran.
Jika fasilitas dengan tingkat keamanan tinggi seperti tempat Haniyeh menginap bisa ditembus, bagaimana dengan tempat-tempat lain yang mungkin menjadi target potensial? Kerentanan ini bisa berimplikasi luas, terutama mengingat posisi Iran sebagai kekuatan utama di kawasan Timur Tengah.
Di sisi lain, kematian Haniyeh diperkirakan akan mengganggu proses negosiasi yang tengah berlangsung untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditahan Hamas di Gaza.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV