> >

Ismail Haniyeh, Pemimpin Politik Hamas Tewas Dibunuh di Iran

Kompas dunia | 31 Juli 2024, 11:09 WIB
Foto terakhir Ismail Haniyeh saat bertemu Presiden Iran Masoud Pezeshkian, kanan, pada awal pertemuan mereka di kantor Presiden di Teheran, Iran, Selasa, 30 Juli 2024. (Sumber: AP Photo / Iran Presidential Office)

TEHRAN, KOMPAS TV - Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, dilaporkan tewas di ibu kota Iran, Teheran, menurut laporan media pemerintah Iran hari Rabu, 31/7/2024.

Haniyeh dan seorang pengawalnya tewas setelah bangunan tempat mereka menginap dihantam serangan, menurut pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

IRGC menyatakan bahwa Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, pada hari Selasa.

Tidak ada pihak yang langsung mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, namun kecurigaan segera jatuh pada Israel.

Israel telah bersumpah untuk membunuh Haniyeh dan pemimpin Hamas lainnya atas serangan kelompok tersebut pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menahan sekitar 250 orang sebagai sandera.

Para analis di televisi pemerintah Iran langsung menyalahkan Israel atas serangan ini.

Israel sendiri belum memberikan komentar, tetapi seringkali tidak berkomentar jika menyangkut pembunuhan yang dilakukan oleh badan intelijen mereka, Mossad.

Baca Juga: Kejutan! Hamas dan Fatah Teken Deklarasi di Beijing untuk Akhiri Perselisihan

Pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh, di tengah, mengacungkan tanda kemenangan saat dikelilingi oleh sekelompok anggota parlemen Iran setelah upacara pelantikan Presiden Iran yang baru terpilih Masoud Pezeshkian di gedung parlemen di Teheran, Iran, Selasa, 30 Juli 2024. (Sumber: AP Photo)

Gedung Putih belum memberikan reaksi langsung.

Pembunuhan ini terjadi pada saat yang genting, karena pemerintahan Biden berusaha mendorong Hamas dan Israel untuk setidaknya menyepakati gencatan senjata sementara dan kesepakatan pelepasan sandera.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press / IRNA / Al Jazeera


TERBARU