> >

Venezuela Panas, Oposisi Klaim Punya Bukti Mereka Menang Pemilu Presiden

Kompas dunia | 30 Juli 2024, 16:11 WIB

 

Pengunjuk rasa berdemonstrasi menentang hasil resmi pemilu yang menyatakan Presiden Nicolas Maduro menang dalam pemilihan ulang di lingkungan Catia, Caracas, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024, sehari setelah pemungutan suara. (Sumber: AP Photo )

CARACAS, KOMPAS TV - Ribuan orang berunjuk rasa di berbagai penjuru Venezuela setelah Edmundo González, kandidat oposisi, mengumumkan bahwa ia memiliki bukti kemenangan dalam pemilu yang hasilnya diumumkan memenangkan Presiden Nicolás Maduro.

González dan pemimpin oposisi Maria Corina Machado mengungkapkan mereka punya lebih dari 70% lembar hitung suara pemilu hari Minggu, hasilnya González meraih suara lebih dari dua kali lipat dibandingkan Maduro. 

Mereka mengajak masyarakat, yang sebagian sudah berunjuk rasa setelah Maduro diumumkan sebagai pemenang, untuk tetap tenang dan berkumpul secara damai pada pukul 11 pagi Selasa (30/7/2024) untuk merayakan hasil tersebut.

"Saya berbicara dengan tenang berdasarkan kebenaran," ujar González di depan markas kampanye di Caracas, yang disambut sorakan pendukungnya. "Kami memiliki lembar hitung suara yang menunjukkan kemenangan kami yang tak terbantahkan."

Pengumuman ini datang setelah Dewan Pemilihan Nasional, yang setia kepada Maduro, secara resmi menyatakan Maduro sebagai pemenang, memberinya masa jabatan ketiga selama enam tahun.

Di ibu kota, protes sebagian besar berlangsung damai, meskipun terjadi bentrokan ketika puluhan polisi anti huru hara memblokir iring-iringan massa. Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para pengunjuk rasa yang melempari mereka dengan batu dan benda lainnya. Seorang pria sempat menembakkan senjata saat para pengunjuk rasa bergerak melalui distrik keuangan kota, namun tidak ada yang terluka akibat tembakan tersebut.

Pemilu kali ini adalah yang paling damai dalam beberapa tahun terakhir, mencerminkan harapan bahwa Venezuela dapat menghindari pertumpahan darah dan mengakhiri 25 tahun pemerintahan satu partai. Pemenang pemilu ini akan memegang kendali atas ekonomi yang sedang pulih dari kehancuran dan masyarakat yang sangat menginginkan perubahan.

"Kami tidak pernah digerakkan oleh kebencian. Sebaliknya, kami selalu menjadi korban dari yang berkuasa," kata Maduro dalam upacara yang disiarkan secara nasional. "Ada upaya untuk memberlakukan kudeta lagi di Venezuela dengan cara yang fasis dan kontra-revolusioner."

"Kami sudah tahu cerita ini, dan kali ini, tidak akan ada kelemahan," tambahnya, dengan mengatakan bahwa hukum Venezuela akan dihormati.

Baca Juga: Maduro Menang, Bos Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa: Kehendak Rakyat Venezuela Harus Dihormati

Calon presiden oposisi Edmundo Gonzalez, kanan, dan pemimpin oposisi Maria Corina Machado bergandengan tangan dalam konferensi pers sehari setelah pemilihan di Caracas, Venezuela, Senin, 29 Juli 2024. (Sumber: AP Photo )

Machado mengatakan kepada wartawan bahwa lembar hitung suara menunjukkan Maduro dan González masing-masing menerima lebih dari 2,7 juta dan sekitar 6,2 juta suara, "Rakyat yang merdeka adalah yang dihormati, dan kami akan memperjuangkan kebebasan kami," kata González. "Saya mengerti kemarahan kalian, tapi respons kita harus tetap tenang dan tegas."

Warga Venezuela memilih menggunakan mesin elektronik yang mencatat suara dan memberikan tanda terima kertas yang menunjukkan pilihan mereka. Pemilih harus memasukkan tanda terima tersebut ke kotak suara sebelum meninggalkan tempat pemungutan suara.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated


TERBARU