> >

Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, Puluhan Pengungsi Tewas

Kompas dunia | 27 Juli 2024, 21:34 WIB
Seorang anak perempuan Palestina, Siwar Abdel-Hadi (2 tahun), yang terluka akibat serangan Israel, mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Jalur Gaza, Rabu (24/7/2024). Siwar menjadi satu-satunya yang selamat dalam keluarganya usai serangan udara Israel menargetkan rumahnya di Gaza bagian tengah. (Sumber: AP Photo/Abdel Kareem Hana)

 

GAZA, KOMPAS.TV – Serangan udara Israel menghantam sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat pengungsian di Deir Al-Balah, Gaza bagian tengah, pada Sabtu (27/7/2024).

Serangan Israel menewaskan sedikitnya 30 orang yang berlindung di sekolah tersebut.

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, korban yang tewas segera dilarikan ke Rumah Sakit Al Aqsa.

The Associated Press melaporkan situasi di dalam sekolah sangat memprihatinkan. Ruangan-ruangan kelas hancur, dan orang-orang terlihat mencari korban di bawah reruntuhan.

Beberapa orang mengumpulkan sisa-sisa tubuh korban yang tewas.

Tampak pula pemandangan tragis di sekitar rumah sakit. Ambulans melaju cepat melalui jalan berdebu dengan beberapa orang berlari ke arah berlawanan. 

Seorang pria yang terluka terbaring di atas tandu di tanah, sementara di dalam ambulans, tubuh seorang balita dan orang dewasa terbungkus selimut.

Tidak hanya serangan di Deir Al-Balah, Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan sedikitnya 12 orang tewas dalam serangan lainnya pada hari yang sama.

Baca Juga: Serangan Israel Hancurkan Sekolah di Gaza Tengah, 14 Orang Tewas

Baca Juga: Netanyahu Diamuk Keluarga Sandera Israel karena Tak Sertakan Gencatan Senjata di Pidatonya

Pejabat Palestina dengan keras mengutuk serangan ini, terutama setelah pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di depan Kongres AS, di mana ia menegaskan tekadnya untuk melanjutkan perang hingga mencapai "kemenangan total".

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, menyatakan dukungan dari AS memberi Israel "lampu hijau" untuk melanjutkan serangan ke Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.000 orang sejak 7 Oktober 2023.

"Setiap kali pendudukan membombardir sekolah yang menampung pengungsi, kami hanya melihat kecaman dan pernyataan yang tidak memaksa pendudukan (Israel) untuk menghentikan agresi berdarah ini," ucap Abbas.

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU