> >

Berpeluang Jadi Suksesor Joe Biden, Bagaimana Sikap Kamala Harris Soal Palestina?

Kompas dunia | 24 Juli 2024, 14:37 WIB
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris memberi hormat saat naik ke pesawat Air Force Two di Pangkalan Udara Andrews, Maryland, 22 Juli 2024. (Sumber: Erin Schaff/The New York Times via AP,)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris berpeluang menjadi penerus Joe Biden usai mengamankan dukungan untuk menjadi capres Partai Demokrat. Harris pun mesti bekerja keras meyakinkan kalangan pemilih yang sebelumnya meragukan Joe Biden untuk memilihnya.

Salah satu tantangan Harris adalah meyakinkan kalangan pemilih Demokrat yang kecewa atas kebijakan Biden yang mendukung penuh Israel. Dukungan Biden untuk operasi militer Israel yang telah membunuh lebih dari 40.000 jiwa membuatnya menuai julukan "Genocide Joe" dari pengkritik.

Harris sendiri belum berbicara mengenai isu Israel-Paestina sejak mundurnya Joe Biden dari pencapresan. Sebagai wakil Joe Biden, akankah sikap Kamala Harris soal isu Israel-Palestina berbeda dari seniornya tersebut?

Bagaimana sikap Kamala Harris atas isu Palestina?

Di bawah Biden, AS terus mengirim bantuan militer senilai miliaran dolar untuk Israel sejak Oktober 2023. Biden sendiri berulang kali mengaku sebagai "Zionis" dan menegaskan "hak pertahanan diri" Israel.

Masyarakat Palestina menilai kepemimpinan Biden "lemah" terhadap Israel. Sehingga, citra AS memburuk karena mendukung negara yang tengah terjerat perkara genosida di Mahkamah Internasional.

Baca Juga: Biden Disanjung Demokrat sebagai Negarawan, Aktivis Palestina: Dia Akan Diingat sebagai Genocide Joe

"Biden membawa mesin-mesin Amerika untuk melindungi pendudukan Israel dan mengunakan veto Amerika (di Dewan Keamanan PBB) untuk melindungi kebijakan genosidal Israel," kata kepala jurusan ilmu politik di Universitas An-Najah, Tepi Barat, Raed Debiy dikutip Al Jazeera, Selasa (23/7/2024).

"Sejak serangan (Hamas) pada Oktober, Amerika mengurus Israel seakan-akan itu adalah (negara bagian) ke-51 mereka."

Di lain sisi, Kamala Harris dinilai lebih bersedia mendengarkan protes mengenai pembunuhan Israel di Gaza. Harris juga tercatat sebagai pejabat tinggi Gedung Putih pertama yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Sebelum menjadi capres, Harris mengkritik pemerintahan Benjamin Netanyahu yang dinilai tidak berbuat cukup mencegah "malapetaka kemanusiaan" di Gaza. Harris juga dinilai menjaga jarak dari Netanyahu saat Joe Biden menyebutnya sebagai sahabat.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Politico


TERBARU