> >

Adidas Hadapi Seruan Boikot setelah Pecat Bella Hadid karena Tekanan Israel

Kompas dunia | 23 Juli 2024, 22:10 WIB
Aksi Bella Hadid saat turun demo membela Palestina di jalanan kota New York (Sumber: Instagram)

KOMPAS.TV — Raksasa apparel olahraga asal Jerman, Adidas, menghadapi gelombang kritik dan seruan boikot setelah memecat model keturunan Amerika-Palestina, Bella Hadid, dari kampanye iklan sepatu retro terbarunya. 

Langkah ini dilakukan setelah Adidas mendapat tekanan dari pihak Israel terkait Hadid yang dikenal vokal menyuarakan hak-hak Palestina.

Hadid, yang telah lama berjuang untuk hak-hak Palestina, tidak tinggal diam. Hadid menyewa tim hukum untuk menangani hal ini.

Adidas pun mengeluarkan permintaan maaf pada Minggu (20/7/2024) untuk "kesedihan atau penderitaan" yang ditimbulkan oleh kampanye iklan tersebut. 

Meski begitu, Adidas mengumumkan akan merevisi kampanye iklannya dan tetap melakukan pemecatan kepada Hadid.

Keputusan ini memicu reaksi keras dari pengguna media sosial yang membela Hadid dan menyerukan boikot terhadap produk-produk Adidas. 

“Bella Hadid adalah pahlawan! Semoga @adidas merasakan dampak boikot,” tulis salah satu pengguna dikutip dari Anadolu.

Reaksi serupa juga muncul dari pengguna lain yang menyatakan berhenti membeli produk Adidas.

Baca Juga: Difasilitasi China, Kesepakatan Rekonsiliasi Hamas dan Fatah Serukan Persatuan Palestina

Sami Hamdi, seorang komentator politik Inggris, menyoroti dampak yang dirasakan perusahaan lain seperti McDonald's dan Starbucks akibat boikot di negara-negara mayoritas Muslim. 

"McDonald's, Starbucks, KFC, dan merek lainnya telah merasakan dampak dari gerakan boikot di negara-negara mayoritas Muslim, dan kini ada seruan untuk memboikot Adidas dengan cara yang sama," ujar Hamdi kepada Anadolu.

Sami Al-Arian, aktivis Palestina dan Direktur Center for Islam and Global Affairs (CIGA) di Istanbul Zaim University, menuding Adidas menargetkan selebriti yang mendukung perjuangan Palestina. 

"Mereka harus belajar dengan cara yang keras bahwa mendahulukan keuntungan daripada prinsip akan merugikan mereka," katanya. 

Data menunjukkan bahwa Eropa, Timur Tengah, dan Afrika menyumbang 39 persen dari total penjualan bersih Adidas tahun 2023, dengan total 8,2 miliar euro (8,9 miliar dolar AS). 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada

Sumber : Anadolu


TERBARU