> >

Palestina Minta Israel Didiskualifikasi dari Olimpiade, Sebut 400 Atlet Palestina Terbunuh di Gaza

Kompas dunia | 23 Juli 2024, 13:16 WIB
Petugas keamanan berjaga di kawasan Menara Eifel di Paris, Prancis jelang Olimpiade Musim Panas 2024, Sabtu (20/7/2024). (Sumber: Thomas Padilla/Associated Press)

RAMALLAH, KOMPAS.TV - Komite Olimpiade Palestina (POC) mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) mendiskualifikasi Israel dari Olimpiade Paris 2024. Palestina menuduh Israel melanggar Piagam Olimpiade dengan meluncurkan serangan ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu.

Bersamaan dengan POC, Federasi Sepak Bola Palestina (PFA) juga menyurati FIFA agar timnas sepak bola Israel didepak dari Olimpiade 2024. Israel dinilai melanggar Statuta FIFA dengan melanggar prinsip hak asasi manusia dan non-diskriminasi.

"Atlet-atlet Palestina, khususnya di Gaza, tidak bisa melakukan perjalanan dengan aman dan telah mengalami kerugian signifikan karena konflik yang masih berlangsung," demikian nukilan surat Komite Olimpiade Palestina kepada IOC dikutip France24, Senin (22/7/2024).

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Liliyana Natsir Minta Rinov/Pitha Terus Jaga Fokus

Pihak Palestina juga melaporkan serangan Israel di Gaza telah membunuh sekitar 400 atlet Palestina. Serangan Israel pun menghancurkan banyak fasilitas olahraga di Gaza.

Palestina turut menyinggung fatwa hukum Mahkamah Internasional (ICJ) belakangan ini. Fatwa tersebut menetapkan pendudukan Israel di wilayah Palestina sejak 1967 ilegal.

Kontingen Israel sendiri telah tiba di Paris, Prancis per Senin (22/7) untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas 2024. Kontingen Israel berisi 88 atlet yang berpartisipasi di berbagai cabor Olimpiade mulai 26 Juli mendatang.

Sebelumnya, berbagai pihak telah mendesak IOC untuk mendiskualifikasi atau membatasi partisipasi Israel di ajang Olimpiade. Namun, Kepala Komite Koordinasi Olimpiade Paris 2024 Pierre-Olivier Beckers-Vieujant menegaskan pihaknya tidak mungkin memberi sanksi Israel atas operasi militer di Gaza.

Sikap pengelola Olimpiade tersebut berbeda dengan kebijakan yang diterapkan terhadap Rusia dan Belarusia menyusul invasi ke Ukraina. Sejak Oktober 2023 lalu, IOC menetapkan atlet Rusia dan Belarusia hanya boleh berpartisipasi dengan status netral, tidak mewakili kedua negara tersebut.

Baca Juga: Dokter Relawan Ungkap Bocah Palestina Dibunuh Sniper Israel: Tidak Mungkin Salah Tembak

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : France24


TERBARU