> >

Dokter Pribadi Ungkap Peluru Senapan Serbu Hanya 0,5 Sentimeter dari Menembus Kepala Trump

Kompas dunia | 21 Juli 2024, 12:05 WIB
Foto Menunjukkan apa yang tampak seperti proyektil melewati Donald J. Trump selama kampanye di Butler, Pennsylvania, hari Sabtu, 13 Juli 2024. Menurut dokter pribadinya, Ronny Jackson, Trump terkena tembakan di telinga kanan, hanya seperempat inci atau 0,5 sentimeter,  betul-betul nyaris mengenai kepalanya. (Sumber: Doug Mills / New York Times)

NEW YORK, KOMPAS TV - Tim kampanye Donald Trump merilis pembaruan tentang kondisi kesehatan mantan presiden ini pada Sabtu, (20/7/2024), atau satu minggu setelah mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu selamat dari percobaan pembunuhan di sebuah kampanye di Butler, Pennsylvania.

Surat dari Ronny Jackson, anggota Kongres Texas yang juga mantan dokter Trump di Gedung Putih, memberikan detail baru tentang luka-luka yang dialami calon presiden dari Partai Republik itu dan perawatan yang diterimanya setelah serangan tersebut.

Menurut Jackson, Trump terkena tembakan di telinga kanan, hanya seperempat inci atau 0,5 sentimeter,  betul-betul nyaris mengenai kepalanya.

Peluru tersebut menciptakan luka selebar 2 cm yang mengakibatkan pendarahan hebat dan pembengkakan di telinga kanan atas.

Meski pembengkakan sudah mereda dan luka mulai sembuh, Trump masih mengalami pendarahan sesekali, sehingga perlu memakai perban yang terlihat di Konvensi Nasional Partai Republik pekan lalu.

"Tidak diperlukan jahitan karena luas dan sifat tumpul luka tersebut," kata Jackson.

Trump awalnya dirawat di Rumah Sakit Butler Memorial di mana dokter melakukan evaluasi menyeluruh termasuk CT scan kepala.

Trump akan menjalani pemeriksaan lanjutan, termasuk tes pendengaran.

Jackson, yang khawatir dengan kondisi Trump, pergi ke Bedminster, New Jersey, untuk memeriksa dan membantu Trump.

Sejak saat itu, Jackson mendampingi Trump, mengevaluasi dan merawat luka setiap hari, bahkan saat Trump kampanye di Michigan bersama pasangan barunya, Senator JD Vance dari Ohio.

Di kampanye itu, perban putih di telinga Trump diganti dengan perban berwarna kulit.

Jackson memiliki lisensi praktik kedokteran di Florida dan sertifikat dalam Kedokteran Darurat hingga akhir 2025. Meskipun ada kontroversi tentang perilakunya di masa lalu, Jackson mengklaim ia menjadi korban "serangan politik" karena hubungannya yang dekat dengan Trump.

Baca Juga: Trump Merasa Harusnya Sudah Mati dalam Upaya Penembakan: Saya Beruntung atau Ditolong Tuhan

Foto kolase menunjukkan apa yang tampak seperti proyektil melewati Donald J. Trump selama kampanye di Butler, Pennsylvania, hari Sabtu, 13 Juli 2024. (Sumber: Doug Mills / The New York Times)

Pada 2001, inspektur jenderal Departemen Pertahanan merilis laporan keras tentang perilaku Jackson sebagai dokter Gedung Putih yang menemukan bahwa Jackson membuat komentar "seksual dan merendahkan" tentang bawahan perempuan, melanggar kebijakan minum alkohol pada perjalanan presiden, dan menggunakan obat tidur berkekuatan resep yang membuat rekan-rekannya khawatir tentang kemampuannya memberikan perawatan medis yang tepat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU