> >

Netanyahu Ngamuk Mahkamah Internasional ICJ Putuskan Pendudukan Israel di Wilayah Palestina Ilegal

Kompas dunia | 20 Juli 2024, 08:05 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam upacara peringatan bagi tentara-tentara Israel yang tewas dalam serangan Israel ke Gaza pada 2014 di Yerusalem, Selasa (16/7/2024). (Sumber: Abir Sultan/Pool Photo via AP)

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengamuk dengan putusan Mahkamah Internasional (ICJ).

ICJ menegaskan pendudukan Israel di wilayah Palestina ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.

Pada Jumat (19/7/2024), ICJ menegaskan Israel harus menghentikan aktivitas pembangunan permukiman di Tepi Barat dan Gaza.

Baca Juga: Fakta-Fakta Pemadaman Massal Microsoft yang Sebabkan Layar Biru dan Gangguan Global

Juga mengakhiri pendudukan illegal di kedua wilayah tersebut secepatnya.

Netanyahu pun mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka telah membuat putusan penuh kebohongan.

“Warga Yahudi tidak menjajah tanah mereka sendiri, tidak di Ibu Kota abadi kami Yerusalem, tidak di warisan leluhur kami di Yudea dan Samaria (Tepi Barat),” kata Netanyahu dalam pernyataannya dikutip dari BBC Internasional.

“Tak ada keputusan penuh kebohongan di Den Haag yang akan memutarbalikkan kebenaran sejarah ini, dan demikian pula, legalitas pemukiman Israel di seluruh wilayah Tanah Air kita yang tak dapat disangkal,” ujarnya.

Putusan ICJ tersebut diungkapkan oleh Presiden ICJ Nawaf Salam, yang menegaskan bahwa mereka telah menemukan keberadaan Israel yang berlanjut di wilayah Palestina yang diduduki adalah illegal.

“Negara Israel ada di bawah kewajiban untuk mengakhiri keberadaan mereka yang tanpa hukum di wilayah Palestina yang diduduki, sesegera dan secepat mungkin,” katanya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC Internasional


TERBARU