> >

Trump Dinilai Akan Lanjutkan Kebijakan Pro-Israel jika Terpilih, Pendukungnya Anggap Palestina Musuh

Kompas dunia | 18 Juli 2024, 17:33 WIB
Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump mengepalkan tangan ke udara usai menjadi korban percobaan pembunuhan dalam acara kamapnye di Butler, Pennsylvania, Sabtu (13/7/2024). (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)

DOHA, KOMPAS.TV - Asisten profesor ilmu politik di Universitas Lusail Qatar, Shaher Ahmad Zakaria menyatakan bahwa Donald Trump kemungkinan besar akan melanjutkan kebijakan-kebijakan pro-Israel jika terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

Zakaria menyoroti kebijakan-kebijakan Trump selama menjabat Presiden AS pada 2017-2021. Kebijakan-kebijakan itu menurutnya mencerminkan haluan politik Trump terkait isu Israel-Palestina.

"Ketika Trump menjadi presiden, dia memindahkan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mendesak negara-negara lain melakukan hal yang sama. Jadi dia akan melakukan hal yang sama di kemudian hari," kata Zakaria dikutip Al Jazeera, Kamis (18/7).

Baca Juga: Iran Bantah Tuduhan Terlibat dalam Upaya Pembunuhan Trump: tapi Kami Tetap Bertekad Tuntut Dia

Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem pada 2018 lalu menuai kontroversi. Pasalnya, Palestina mengeklaim wilayah timur kota tersebut sebagai ibu kota. Israel menduduki Yerusalem Timur sejak 1967.

Zakaria menambahkan, Trump kemungkinan akan menghentikan pendanaan Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), lembaga yang mengurus hampir 6 juta pengungsi Palestina.

Zakaria menyebut Trump didukung basis pemilih yang tidak memedulikan nasib Palestina. Menurutnya, pemilih Trump dari kalangan Kristen Evangelis menganggap eksistensi Israel sebagai ketetapan ilahiah.

Kata Zakaria, kalangan pemilih yang meyakini interpretasi tersebut menganggap Palestina "tidak ada" atau "musuh Tuhan, karena mereka menjadi musuh Negara Israel."

"Kebanyakan Republikan menginginkan agenda Trump yang 'mengutamakan Amerika', itu yang mereka inginkan. Mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi kepada masyarakat Palestina di Gaza," kata Zakaria.

"Juga ada blok pemilih evangelis yang besar yang cenderung memilih partai Republikan dan mereka lebih peduli tentang Israel."

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU