Israel Sudah 64 Hari Hentikan Arus Bantuan Masuk ke Gaza, Risiko Kematian akibat Kelaparan Meningkat
Kompas dunia | 9 Juli 2024, 20:50 WIBGAZA, KOMPAS.TV - Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan pasukan Israel telah menghalangi arus bantuan kemanusiaan ke enklave tersebut selama 64 hari.
Perbatasan Gaza dilaporkan tutup menyusul operasi militer Israel di Rafah yang berlangsung sejak Mei 2024.
Truk-truk bantuan kemanusiaan dilaporkan terjebak di dua pintu masuk utama ke Gaza, yakni penyeberangan Rafah dan Karem Abu Salem.
Pemerintah Gaza menilai tindakan Israel ini akan meningkatkan jumlah kematian akibat kelaparan di wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007 itu.
"Aksi penjajah (Israel) mencegah masuknya bantuan berisiko meningkatkan jumlah kematian akibat kelaparan, khususnya di kalangan anak-anak," demikian pernyataan Kantor Media Pemerintah Gaza, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (9/7/2024).
Baca Juga: Israel Kembali Mengebom Sekolah PBB di Gaza, Keluarga Palestina Dipaksa Mengungsi
Sejak Israel menyerang Rafah, jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza dilaporkan sangat terbatas. Israel pun terus melarang masuknya bahan bakar yang dibutuhkan fasilitas-fasilitas medis.
Juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), Nebal Farsakh, menyebut semua fasilitas medis yang terkait lembaganya telah lumpuh di Gaza.
Semua fasilitas medis PRCS lumpuh usai pasukan Israel memerintahkan pemindahan paksa warga di sejumlah titik Kota Gaza.
Di tempat terpisah, pasukan Israel dilaporkan mengebom kamp pengungsian Bureij, tengah Gaza pada Selasa (9/7). Serangan tersebut dilaporkan membunuh setidaknya lima orang.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Al Jazeera