> >

Korban Tewas Serangan di Dagestan Meningkat Jadi 20 Orang, Rusia Cabut Status Darurat Serangan Teror

Kompas dunia | 25 Juni 2024, 07:21 WIB
Kepala Republik Dagestan Rusia Sergei Melikov, tengah, Senin (24 Juni 2024), mengunjungi sinagoga Kele-Numaz yang rusak di Derbent. Dua puluh orang tewas dan 26 orang terluka akibat serangan di Makhachkala dan Derbent, Dagestan, menurut Menteri Kesehatan Daerah, Tatyana Belyaeva, hari Senin, 24/6/2024. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV – Sebanyak 20 orang tewas dan 26 orang terluka akibat serangan di Makhachkala dan Derbent, Dagestan, menurut Menteri Kesehatan Daerah, Tatyana Belyaeva, Senin (24/6/2024).

“Akibat serangan teroris di Kota Makhachkala dan Derbent pada 23 Juni, 46 orang tewas atau terluka, termasuk warga sipil dan petugas keamanan. Sayangnya, 20 dari jumlah itu meninggal, baik petugas keamanan maupun warga sipil,” kata Belyaeva di saluran Telegram Kementerian Kesehatan Daerah Kaukasus Utara.

Pada Minggu, milisi menyerang dua gereja Ortodoks Rusia, dua sinagoga, dan sebuah pos polisi lalu lintas di Derbent dan Makhachkala.

Pihak berwenang masih terus menyelidiki serangan tersebut, dan komite menambahkan lima pelaku tewas dalam bentrokan tersebut.

Sebelumnya, Komite Anti-Terorisme Nasional Rusia (NAK) mengatakan operasi kontra-terorisme di daerah tersebut dihentikan “karena ancaman terhadap kehidupan dan kesehatan warga telah dihilangkan.”

“Pada 24 Juni 2024, pukul 08:15 (0515 GMT), rezim hukum operasi kontra-terorisme dalam batas administratif Makhachkala dan Derbent di Republik Dagestan telah dibatalkan,” lanjut NAK.

Baca Juga: Kronologi Kelompok Bersenjata Serang Beberapa Lokasi di Dagestan Rusia Tewaskan Belasan Polisi

Telegram Channel kepala Republik Dagestan Rusia pada Senin, 24 Juni 2024, memperlihatkan Bintang Daud yang rusak di dinding sinagoga Kele-Numaz di Derbent setelah serangan balasan melawan teroris di republik Dagestan, Rusia. (Sumber: AP Photo)

Afiliasi ISIS di Afghanistan mengeklaim bertanggung jawab atas serangan di Dagestan pada bulan Maret dan segera memuji serangan terbaru, menyatakan bahwa itu dilakukan oleh “saudara-saudara di Kaukasus yang menunjukkan bahwa mereka masih kuat."

Gubernur Dagestan, Sergei Melikov, menyalahkan anggota “sel tidur” Islam yang diarahkan dari luar negeri, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut. Dalam pernyataan video, Melikov mengatakan para penyerang bertujuan untuk “menyebarkan kepanikan dan ketakutan,” dan mencoba mengaitkan serangan tersebut dengan aksi militer Moskow di Ukraina — namun juga tidak memberikan bukti.

Presiden Vladimir Putin berusaha menyalahkan serangan pada bulan Maret kepada Ukraina, sekali lagi tanpa bukti meskipun ada klaim tanggung jawab oleh afiliasi ISIS. Kiev dengan tegas membantah keterlibatannya.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan Putin telah menerima laporan tentang serangan hari Minggu dan upaya untuk membantu korban.

Komite Investigasi, lembaga investigasi kriminal negara tertinggi, mengatakan semua lima penyerang tewas. Dari 20 orang yang tewas, setidaknya 15 adalah polisi.

Otoritas medis di Dagestan mengatakan setidaknya 46 orang terluka. Dari jumlah tersebut, setidaknya 13 adalah polisi, dengan empat petugas dirawat di rumah sakit dalam kondisi parah.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press / TASS / Anadolu


TERBARU