> >

China Disebut Mampu Rebut Taiwan Tanpa Harus Berperang, Ternyata Ini Caranya

Kompas dunia | 23 Juni 2024, 10:30 WIB
Ilustrasi kapal penjaga pantai China. (Sumber: THE 11TH REGIONAL COAST GUARD HEADQUARTERS VIA KYODO)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - China diyakini mampu merebut Taiwan dan mengisolasi negara kepulauan itu sekaligus melumpuhkan ekoominya tanpa harus berperang.

Selama ini ketakutan China akan merebut Taiwan dengan jalan perang membuat dunia merasa khawatir.

Apalagi, Presiden China Xi Jinping terus menyerukan unifikasi Taiwan dan China dengan cara apapun.

Baca Juga: Militer Israel Mengaku Salah Usai Tentara Zionis Ikat Warga Palestina yang Terluka di Depan Jip

Hingga kini, Negeri Tirai Bambu itu masih menganggap negara tetangganya itu merupakan bagian dari mereka.

Banyak analis dan pakar militer fokus pada dua opsi penting bagi China dengan skenario tersebut, yaitu invasi penuh dan juga blokade militer

Namun, kelompok pemikir Amerika Serikat Pusat Studi Internasional dan Strategi (CSIS), menilai ada cara lain bagi China untuk merebut Taiwan tanpa harus berperang.

Cara yang diyakini akan membuat negara seperti Amerika Serikat (AS), dan negara demokrasi lain akan sangat sulit menghadapinya, yaitu karantina.

Dikutip dari CNN Internasional, pada laporan terbaru dari CSIS mengungkapkan menggunakan taktik zona abu-abu, penjaga pantai China, yang disebut sebagai milisi maritim, dan berbagai polisi serta badan keamanan maritim dapat memulai karantina penuh, atau sebagian dari Taiwan.

Hal itu sangat dimungkinkan bisa memutus akses ke pelabuhan dan menghentikan pasokan vital seperti energi dari mencapai pulau yang memiliki 23 juta jiwa tersebut.

Laporan itu mengatakan komponen angkatan laut, udara dan darat dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), kekuatan militer terbesar di dunia, mungkin hanya akan memainkan peran tambahan dan pendukung.

“China secara signifikan meningkatkan tekanan pada Taiwan di beberapa tahun terakhir, memicu kekhawatiran bahwa ketegangan dapat meletus menjadi konflik langsung,” bunyi laporan itu.

“Banyak perhatian telah diberikan terhadap ancaman invasi, namun Beijing memiliki pilihan selain melakukan invasi untuk memaksa, menghukum, atau mencaplok Taiwan,” tambahnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : CNN Internasional


TERBARU