40.000 Muslim Yerusalem Salat Iduladha di Masjid Al-Aqsa, Dilecehkan Tentara Israel sebelum Ibadah
Kompas dunia | 16 Juni 2024, 18:47 WIBYERUSALEM, KOMPAS.TV - Sekitar 40.000 umat Muslim di Yerusalem, Palestina, melaksanakan salat Iduladha di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki pada Minggu (16/6/2024). Namun pasukan pendudukan Israel melecehkan jemaah pada Minggu pagi saat mereka menuju Masjid Al-Aqsa dan ketika mereka meninggalkannya.
Namun, suasana Iduladha kali ini terasa tak meriah karena mereka berduka atas korban perang Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan tersebut.
Departemen Wakaf Islam di Yerusalem mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sekitar 40.000 jamaah melakukan salat Idulaha di tengah penutupan ketat yang mencegah ribuan orang masuk.
"Pasukan pendudukan (Israel) melecehkan jamaah pada Minggu pagi saat mereka menuju Masjid Al-Aqsa dan ketika mereka meninggalkannya, serta mencegah puluhan orang masuk untuk melaksanakan shalat Idul Adha," tulis WAFA, kantor berita Palestina dalam laporannya, Minggu
“Pada pagi hari, pasukan pendudukan memasuki halaman Masjid Al-Aqsa, memeriksa identitas jamaah, menghalangi pergerakan mereka, dan mencegah banyak pemuda masuk sehingga mereka harus salat di luar pintu masjid,” tambahnya.
Sementara itu, ribuan warga Palestina melaksanakan salat Iduladha di Masjid Ibrahimi di Hebron, di Tepi Barat bagian selatan yang diduduki, meskipun ada pembatasan keamanan yang diberlakukan oleh tentara Israel terhadap masuknya jemaah.
Kepala Departemen Wakaf Hebron, Ghassan Al-Rajabi, mengatakan kepada Anadolu bahwa tindakan yang diambil oleh pendudukan pada Idulaha bertujuan untuk mencegah akses warga Palestina ke tempat-tempat suci, terutama Masjid Ibrahimi.
Baca Juga: Suasana Iduladha 2024 di Gaza dan Tepi Barat: Dibayangi Perang, Tak Ada Kegembiraan
“Meski ada semua tindakan ini, antara 8.000 hingga 10.000 warga Palestina melaksanakan shalat Iduladha di masjid,” tambahnya.
Menurut koresponden Anadolu, para jemaah harus melewati pos pemeriksaan militer dan kemudian gerbang elektronik untuk masuk ke Masjid Ibrahimi dan salat di sana.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Anadolu / WAFA