Penjara Rusia Makin Sepi Bahkan Ada yang Ditutup, Gegara Tahanan Dikirim Berperang ke Ukraina
Kompas dunia | 14 Juni 2024, 15:25 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Penjara Rusia makin sepi, bahkan hampir 100 di antaranya harus tutup karena kekurangan tahanan. Hal itu disebabkan karena banyaknya tahanan yang tewas setelah dikirim berperang ke Ukraina.
Sekitar 150.000 tahanan Rusia, termasuk pembunuh, pemerkosa, perampok, hingga gangster direkrut militer untuk berperang di garis depan.
Baca Juga: Kolombia Tampung Anak-Anak Palestina yang Terluka, Bakal Beri Perawatan Medis
Jika mereka tak tewas dalam perang Rusia di sejumlah garis depan di Ukraina, mereka bakal pulang, dibayar, dan dibebaskan.
Skema pengiriman tahanan ke garis depan itu dipelopori oleh kelompok tentara bayaran Wagner, semasa dipimpin Yevgeny Prigozhin yang tewas karena kecelakaan pesawat.
Dikutip dari Mirror, Kamis (13/6/2024), sejak Maret 2023 hingga periode yang sama tahun ini, jumlah tahanan menurun hingga 20 persen, sehingga 88 dari 900 lembaga penjara terpaksa ditutup.
Untuk mengurangi biaya pemenjaraan, tiga koloni tahanan lagi akan segera ditutup di Siberia. Selain itu, akan ada lebih banyak lagi koloni penjara yang ditutup pada tahun depan.
Pakar Rusia Bruce Jones mengatakan penyebab utama penurunan populasi penjara Rusia karena invasi ilegal ke Ukraina, serta perubahan kondisi sosial Rusia.
“Hal ini disebabkan puluhan ribu tentara bayaran yang menjalani wajib militer dimusnahkan atau dilumpuhkan secara serius dalam konflik Putin dengan Ukraina. Para penjahat sadar kemungkinan dikirim ke perang dan dibunuh jika terbukti bersalah dan dipenjara,” katanya.
Baca Juga: Pertemuan Rahasia Pejabat Korea Utara dan Jepang, Hal Ini yang Diyakini Ingin Dicapai
Penulis : Haryo Jati Editor : Tito-Dirhantoro
Sumber : Mirror