> >

Alasan AS Cabut Sanksi untuk Brigade Azov Ukraina yang Dituduh Neo-Nazi

Kompas dunia | 13 Juni 2024, 06:25 WIB
Upacara pemakaman seorang personel Resimen Azov atau Brigade Azov dengan peti jenazah bergambar logo unit tersebut di sebuah krematorium di Kiev, Ukraina, 21 Juli 2022. (Sumber: Andrew Kravchenko/Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) resmi mencabut sanksi pembatasan untuk Brigade Azov, sebelumnya bernama Batalion Azov yang kerap dituduh sebagai unit neo-Nazi.

Washington sebelumnya melarang Brigade Azov mengakses pelatihan militer oleh AS atau menggunakan senjata AS.

Brigade Azov adalah salah satu unit tempur Ukraina yang disebut paling efektif dan populer. Unit militer ini semakin dikenal usai berbulan-bulan mempertahankan kota Mariupol dari gempuran Rusia.

Kementerian Luar Negeri AS menyampaikan bahwa Gedung Putih mencabut sanksi karena tidak menemukan bukti Brigade Azov melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Hukum AS melarang pemberian bantuan militer atau pelatihan unit militer asing yang diduga melanggar hak asasi manusia.

Baca Juga: 90 Negara Diklaim Bakal Hadir dalam KTT Perdamaian Ukraina di Swiss, Rusia Disebut Bakal Absen

Pencabutan sanksi ini pun disambut baik oleh Brigade Azov. Unit tempur yang dibawahi Garda Nasional Ukraina itu menyebut senjata AS akan membuat mereka lebih kuat, profesional, dan "lebih berbahaya bagi penjajah."

"Memperoleh senjata Barat dan pelatihan dari Amerika Serikat tidak hanya meningkatkan kemampuan tempur Azov, tetapi yang lebih penting, berkontribusi bagi pertahanan hidup dan kesehatan personel," bunyi keterangan Brigade Azov, Selasa (11/6/2024), seperti dikutip Associated Press.

Sementara Rusia menyayangkan kebijakan AS yang membolehkan bantuan dan pelatihan untuk Brigade Azov.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menilai Brigade Azov merupakan "ultranasionalis" dan kebijakan ini menunjukkan AS "bersedia bermesraan dengan neo-Nazi."

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU