> >

Saat Perang Psikologis Aneh dengan Dentuman K-Pop dan Balon Sampah Bikin Dua Korea Makin Tegang

Kompas dunia | 12 Juni 2024, 05:45 WIB
Tentara Korea Selatan membongkar pengeras suara yang dipasang untuk siaran propaganda di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju, Korea Selatan, pada 1 Mei 2018. Korea Selatan hari Minggu, 9 Juni 2024, mengumumkan akan melanjutkan siaran propaganda anti-Korea Utara di daerah perbatasan. (Sumber: AP Photo)

SEOUL, KOMPAS.TV - Suara keras dari pengeras suara raksasa Korea Selatan memutar musik BTS. Balon besar Korea Utara membawa kotoran, puntung rokok, dan baterai bekas. Selebaran kecil dari warga sipil Korea Selatan mengkritik pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Hari demi hari, kampanye perang psikologi yang mirip era Perang Dingin namun aneh dan mengherankan di zaman sekarang terus berlanjut di perbatasan kedua negara yang belum mengadakan pembicaraan serius selama bertahun-tahun.

"Pada titik ini, kedua Korea mencoba menekan dan mencegah satu sama lain dengan tindakan simbolis politik," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul.

"Masalahnya adalah kedua belah pihak tidak ingin terlihat mundur, dan ketegangan di perbatasan bisa meningkat menjadi konflik yang tidak diinginkan."

Berikut adalah pandangan tentang peningkatan ketegangan terbaru antara kedua Korea, seperti laporan Associated Press, Selasa (11/6/2024).

Baca Juga: Korea Selatan Letuskan Tembakan Peringatan Usai Tentara Korea Utara Lintasi Perbatasan DMZ

Balon dengan sampah yang diduga dikirim oleh Korea Utara, menggantung di kawat listrik saat tentara Korea Selatan berjaga di Muju, Korea Selatan, pada hari Rabu, 29 Mei 2024. (Sumber: Jeonbuk Fire Headguarters via AP, Berkas)

Apakah Adu Spek dan Mekanik Pengeras Suara Dimulai Lagi?

Minggu (9/6) lalu, Korea Selatan kembali mengerahkan pengeras suara raksasanya di sepanjang perbatasan untuk pertama kalinya dalam enam tahun dan melanjutkan siaran propaganda anti-Pyongyang.

Siaran tersebut dilaporkan mencakup lagu-lagu hits BTS seperti "Butter" dan "Dynamite," prakiraan cuaca, berita tentang Samsung, perusahaan terbesar di Korea Selatan, serta kritik luar terhadap program rudal Korea Utara dan penindakannya terhadap video asing.

Pejabat Korea Selatan mengatakan siaran yang memekakkan telinga tersebut adalah pembalasan terhadap serangkaian peluncuran balon Korea Utara baru-baru ini yang membuang sampah ke Korea Selatan, meskipun tidak menimbulkan kerusakan besar.

Korea Utara mengatakan kampanye balonnya adalah tindakan balasan terhadap aktivis Korea Selatan yang menerbangkan balon berisi selebaran politik penuh kritik atas pemimpin mereka.

Korea Utara memandang siaran perbatasan Korea Selatan dan kampanye selebaran warga sipil sebagai provokasi berat karena melarang akses ke berita asing bagi sebagian besar dari 26 juta penduduknya.

Menurut pejabat Korea Selatan, Korea Utara juga memasang kembali pengeras suara propagandanya di dekat perbatasan, tetapi hingga Selasa pagi (11/6) kemarin, belum menghidupkannya. Siaran Korea Utara di masa lalu terutama berfokus pada memuji sistemnya dan mengecam Korea Selatan.

Aktivitas balon dan siaran pengeras suara adalah bagian dari perang psikologis yang disepakati kedua Korea untuk dihentikan pada tahun 2018.

Selama Perang Dingin, Korea Selatan juga menggunakan papan elektronik yang menjulang tinggi, mirip dengan tanda "Hollywood" di dekat Los Angeles, sementara Korea Utara memasang papan bertuliskan: "Mari Mendirikan Negara Konfederasi!"

Baca Juga: Saat Korut Balas Pasang Pengeras Suara di Perbatasan Korsel, Bakal Adu Mekanik Antar-Korea?

Seorang pekerja membongkar pengeras suara yang dipasang untuk siaran propaganda di dekat zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea di Paju, Korea Selatan, pada 1 Mei 2018. Korea Selatan mengumumkan pada Minggu, 9 Juni 2024, bahwa mereka akan melanjutkan siaran propaganda anti-Korea Utara di daerah perbatasan. (Sumber: AP Photo)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU