Houthi Yaman Perkenalkan Rudal Baru Bernama 'Palestina', Mirip Peluru Kendali Hipersonik Iran
Kompas dunia | 7 Juni 2024, 12:49 WIBDUBAI, KOMPAS.TV - Kelompok Houthi di Yaman perkenalkan rudal baru berbahan bakar padat yang menyerupai rudal Iran dan diklaim mampu terbang dengan kecepatan hipersonik.
Houthi menembakkan rudal baru mereka yang dinamakan "Palestine", dengan hulu ledak dicat seperti syal kotak-kotak Palestina, ke pelabuhan selatan Teluk Aqaba di Eilat, Israel pada Senin, 3 Juni 2024. Serangan ini memicu sirene serangan udara namun diklaim tidak menyebabkan kerusakan atau cedera, menurut laporan Associated Press, Jumat 7 Juni 2024.
Rekaman yang dirilis oleh Houthi pada Rabu malam, 5 Juni 2024, menunjukkan rudal Palestina sedang dinaikkan pada peluncur bergerak dan melesat cepat ke udara dengan kepulan asap putih dari mesinnya, ciri khas rudal berbahan bakar padat.
Rudal berbahan bakar padat dapat dipasang dan diluncurkan lebih cepat dibandingkan rudal berbahan bakar cair. Hal ini penting bagi Houthi karena situs peluncuran rudal mereka sering menjadi target serangan oleh AS dan sekutunya dalam beberapa bulan terakhir akibat serangan terhadap jalur pelayaran di koridor Laut Merah. Salah satu serangan bahkan menghantam Houthi sebelum mereka sempat meluncurkan rudal mereka.
Houthi mengklaim rudal Palestine sebagai buatan mereka sendiri. Namun, Houthi tidak diketahui punya kemampuan memproduksi sistem rudal dan pemandu yang rumit di Yaman, negara termiskin di dunia Arab yang dilanda perang sejak kelompok ini merebut ibu kota, Sanaa, hampir satu dekade lalu.
Selama perang, Houthi dituding berulang kali dipersenjatai oleh Iran meskipun ada embargo senjata PBB. Meski Iran mengklaim tidak mempersenjatai Houthi, kapal-kapal yang disita oleh AS dan sekutunya menemukan senjata, bahan bakar rudal, dan komponen buatan Iran.
Baca Juga: Houthi: Serangan Udara AS dan Inggris di Yaman Tewaskan 16 Orang dan Lukai 35 Lainnya
Media Iran melaporkan peluncuran rudal Palestine dan menggambarkannya sebagai buatan lokal, mengutip Houthi. Namun, elemen desain rudal tersebut mirip dengan rudal lain yang dikembangkan oleh Garda Revolusi paramiliter Iran, termasuk satu yang disebut Fattah, atau “Penakluk” dalam bahasa Farsi.
Iran memperkenalkan rudal tersebut tahun lalu dan mengklaim bisa mencapai kecepatan Mach 15, atau 15 kali kecepatan suara. Jangkauan rudal tersebut diklaim hingga 1.400 kilometer, sedikit lebih pendek dari jarak ke Eilat dari wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman, namun rudal dapat ditata ulang untuk membuat jarak tembaknya makin jauh.
Pada bulan Maret, kantor berita Rusia RIA Novosti mengutip sumber anonim, yang mengklaim Houthi memiliki rudal hipersonik.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press