> >

Balas Balon Tinja Korea Utara, Korea Selatan Kirim Barang yang Bikin Warga Kim Jong-Un Dihukum Mati

Kompas dunia | 6 Juni 2024, 16:15 WIB
BERKAS - Dalam foto yang disediakan oleh Markas Besar Pemadam Kebakaran Jeonbuk, balon dengan sampah yang diduga dikirim oleh Korea Utara, menggantung di kawat listrik saat tentara Korea Selatan berjaga di Muju, Korea Selatan, pada hari Rabu, 29 Mei 2024. (Sumber: Jeonbuk Fire Headguarters via AP, Berkas)

SEOUL, KOMPAS.TV - Perang balon antara Korea Utara dan Korea Selatan masih terus berlanjut dan semakin sengit.

Setelah Korea Utara mengirimkan ribuan balon berisi tinja dan sampah ke Korea Selatan, kini yang terjadi sebaliknya. Korea Selatan membalas Korea Utara dengan cara sama.

Bukan berisi tinja, namun barang yang bisa membuat warga negara Kim Jong-un itu dihukum mati, yaitu USB berisi lagu dan budaya K-Pop.

Baca Juga: Israel Serang Sekolah PBB Penuh Pengungsi di Gaza dan Tewaskan 27 Orang, Berdalih Markas Hamas

Kelompok pembelot Korea Utara yang menamakan dirinya Gerakan Pembebasan Korea Utara pada Kamis (6/6/2024), telah mengirimkan 10 balon besar berisi 200.000 selebaran berisi kritikan terhadap pemerintahan Kim Jong-un.

Dikutip dari The Guardian, mereka juga mengungkapkan telah mengirim USB berisi lagu dan budaya K-Pop bersama balon itu. Juga sejumlah uang dolar AS.

Pada pekan lalu, Korea Utara melepaskan sekitar 1.000 balon udara berisi sampah, puntung rokok, dan tinja ke Korea Selatan.

Hal itu sebagai bentuk protes terhadap kelompok di Korea Selatan yang menggunakan cara serupa untuk menyebarkan informasi dan kritikan terhadap rezim Kim Jong-un. Juga sejumlah pesan mengenai kehidupan di Korea Selatan.

Korea Utara dilaporkan sepakat untuk menghentikan sementara pengiriman balon setelah Seoul memperingatkan bakal melakukan langkah yang tak bisa ditoleransi.

Salah satunya propaganda yang memekakkan telinga dan siaran musik K-Pop melalui jaringan pengeras suara yang ditempatkan di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ).

Penulis : Haryo Jati Editor : Tito-Dirhantoro

Sumber : The Guardian


TERBARU