> >

Prabowo Sambut Positif Proposal Gencatan Senjata Hamas-Israel: Langkah yang Tepat

Kompas dunia | 1 Juni 2024, 23:45 WIB
Presiden Terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri acara penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu, 24 April 2024. (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyambut positif proposal gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza yang hancur akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan saat menjadi pembicara di acara IISS Shangri-La Dialogue ke-21 yang digelar di Singapura, Sabtu (1/6/2024).

Prabowo yang juga merupakan Presiden RI terpilih Pilpres 2024, menyebut gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebagai salah satu upaya penyelesaian konflik.

“Meskipun kita harus mempelajari lebih lanjut perihal detail proposal (gencatan senjata) tersebut, kami melihat usulan tersebut sebagai langkah yang tepat dan penting untuk menuju ke arah yang benar,” kata Prabowo dalam keterangan resmi, dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Momen Menhan Prabowo Hadiri Pembukaan Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura

“Kami juga sangat senang bahwa perwakilan Hamas turut menyuarakan respons positif terhadap proposal (gencatan senjata) tersebut,” imbuhnya.

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu juga menyebut banyak pihak yang mendorong terwujudnya solusi dua negara (two-state solution) di mana negara Palestina dan Israel berdiri berdampingan.

Solusi itu disebut sebagai langkah nyata lainnya untuk menciptakan perdamaian dan keamanan di Israel dan Palestina.

Ia pun menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung gencatan senjata di Gaza, di mana menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 36.000 orang, termasuk 15.000 lebih anak-anak, tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober.

Serangan terbaru Israel ke Gaza dilancarkan setelah militan yang dipimpin Hamas menyerang wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023. Israel mengeklaim serangan itu menewaskan hampir 1.200 orang.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV, Kompas.com


TERBARU